Jakarta (ANTARA News) - Kawasan lapangan Monas yang merupakan salah satu tempat wisata di DKI Jakarta, masih menjadi andalan warga ibu kota dan sekitarnya dalam mengisi liburan awal tahun 2010.
Tak hanya warga sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) namun pengunjung tempat wisata yang terkenal dengan tugu dengan puncak berlapis emas itu juga berasal dari Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur bahkan dari luar Jawa seperti Lampung dan Sumatera Barat.
Para pengunjung yang datang umumnya beralasan berwisata ke Monas tidak memakan biaya yang banyak, apalagi jika dilakukan bersama keluarga karena untuk masuk tidak dipungut biaya.
"Di sini cukup menyenangkan untuk jalan-jalan bersama keluarga dan tidak perlu keluar ongkos banyak ," kata Handayani, warga Tangerang yang datang dengan anak-anaknya.
Selain murah, bisa mengunjungi Monas bagi warga diluar Jakarta, merupakan kebanggaan tersendiri sehingga tak lengkap jika ke Jakarta tanpa melihat bangunan yang didirikan semasa pemerintahan Presiden Soekarno itu.
"Saya sengaja ke sini memang untuk melihat seperti apa Monas itu," kata Retno wanita asal Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta itu.
Banyaknya pengunjung yang mengisi liburan awal tahun di Monas ternyata membawa berkah bagi para penjaja foto langsung jadi, pedagang cindera mata maupun kaos bergambar tugu Monas.
Foto langsung jadi yang selembarnya dijual Rp15.000 tersebut cukup diminati pengunjung Monas sebagai bukti bahwa mereka telah melihat tugu tersebut.
"Cukup lumayan hari ini," kata Wardi penjaja foto langsung jadi tanpa bersedia menyebutkan perolehannya.
Begitu juga pedagang kaos bergambar tugu Monas juga banyak diserbu pembeli untuk mendapatkan benda kenang-kenangan seharga Rp15.000 per buah itu.
Cindera mata yang cukup diminati pembeli yakni gantungan kunci berupa miniatur Tugu Monas dari kayu seharga Rp5000/buah.
Selain itu juga miniatur Tugu Monas dari kayu dalam berbagai ukuran dengan harga antara Rp15.000 hingga Rp75.000 per buah.
Namun tingginya jumlah pengunjung yang datang ke Monas tersebut tidak diimbangi dengan kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya sehingga nampak kotoran sisa-sisa tersebut berserakan dimana-mana.
Sementara itu pada malam pergantian tahun di Monas kali ini tidak dilangsungkan panggung pertunjukan ataupun pesta kembang api seperti tahun-tahun sebelumnya.
(*)
Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010