Cirebon (ANTARA News) - Saefun (20), warga Desa Bungko, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menjadi korban penyerangan di malam tahun baru 2010 saat ia dan temannya merayakan pergantian tahun di sekitar GOR Bima Cirebon, Kamis malam.
Wati (18), teman dekat korban saat ditemui Jumat menceritakan bahwa Saefun telah ditusuk dengan senjata tajam oleh seseorang tidak dikenal sekitar 23.10 WIB ketika sedang berduaan di atas motor dengannya di dekat padepokan Merpati Putih GOR Bima.
"Awalnya kami berangkat berenam berboncengan menggunakan tiga motor. Kemudian kami memisahkan diri ke dekat gedung tersebut. Waktu kami sedang duduk-duduk di atas motor tiba-tiba ada orang tidak dikenal menghampiri dan langsung menusuk pacar saya," kata Wati saat mendampingi Saefun di ruang UGD RS Gunung Jati.
Wati mengaku kaget karena penusukan tersebut terjadi secara tiba-tiba. Bahkan Wati pun mengaku tidak mengenali siapa pelaku yang langsung kabur usai menusuk.
"Tidak ada adu mulut atau pun perkelahian antara pelaku penusukan dengan pacar saya. Bahkan setelah penusukan tersebut pelaku langsung kabur," kata Wati.
Melihat pacarnya terkapar, Wati kemudian menghubungi empat temannya menggunakan handphone dan meminta pertolongan. Setelah keempat temanya datang, Saefun langsung dilarikan ke RSUD Gunung Jati Cirebon.
Setelah dilakukan perawatan, tim dokter menemukan luka tusuk pada pinggang kiri sepanjang 2 cm dengan kedalaman diperkirakan mencapai paru-paru.
Akibat penusukan tersebut, Saefun mengalami pendarahan hingga memaksanya harus menjalani perawatan intensif di ruang ICU.
Kapolresta Cirebon, AKBP Ary Laksmana Widjaya, membenarkan adanya kasus penusukan tersebut dan pihaknya tengah menanganinya.
"Kami masih mencari keterangan dari Wati dan empat temannya untuk mengungkap kasus ini. Hingga saat ini kami belum mendapatkan siapa pelaku dan modus penusukan tersebut," kata Kapolresta ditemui saat mengamankan arus lalu lintas di depan Alun-alun Kejaksan.
Sedangkan Saefun belum bisa dimintai keterangan karena berada di ruangan ICU yang tertutup.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010