Denpasar (ANTARA News) - Di hari pertama tahun 2010, ribuan wisatawan domestik dan mancanegara memadati Pantai Kuta, Bali, menikmati libur tahun baru meski harus antre untuk memasuki kawasan tersebut.
ANTARA yang memantau lokasi itu Jumat melaporkan, membludaknya wisatawan yang hendak berlibat ke pantai berpasir putih tersebut menyebabkan lalu lintas di ruas jalan menuju Pantai Kuta macet.
Bagiono wisatawan asal Yogyakarta mengatakan, mesti harus antre dan berdesak-desakan tidak masalah baginya.
"Saya hari ini harus mengunjungi Pantai Kuta, sebab selama ini hanya saya tahu dari media massa saja," kata Bagiono wisatawan yang baru pertama kali datang di Bali.
Ia mengaku, bersama keluarga sudah tiba di Bali pada hari Selasa (29/12) dan pada pergantian tahun 2009 ke 2010 juga merayakan di pantai tersebut.
"Luar biasa ramainya pengunjung, jalan raya sampai macet seperti ini," kata dua anak itu sembari mengusap keringat dipipinya
Sementara Koordinator Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Badung, I Made Suparka, mengatakan bahwa pihaknya mengerahkan seluruh petugasnya untuk mengawasi wisatawan dalam beraktivitas di sepanjang pantai tersebut.
"Ke-16 pos pemantauan yang tersebar di wilayah kabupaten Badung mulai dari Nusa Dua, Uluwatu, Kuta, Legian hingga Canggu pengawasannya lebih diintensifkan saat kunjungan pelancong meningkat," katanya.
Ia mengatakan, hal itu dilakukan dalam masa liburan cuti bersama terkait Hari Raya Natal dan menyambut tahun baru 2010, Bali menjadi sasaran kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri.
Mereka dalam menikmati liburan di Pulau Dewata itu, termasuk masyarakat lokal, tidak tertutup kemungkinan melakukan aktivitas di laut maupun di pinggir pantai.
"Aktivitas mereka terutama di pantai Kuta antara lain berenang, bermain papan selancar maupun sekedar berteduh di bawah pepohonan," ujarnya.
Suparka mengatakan, tim Balawisata yang tersebar pada 16 pos itu siap siaga mengantisipasi membludaknya kunjungan ke pantai, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Selama beberapa hari terakhir pengunjung pantai Kuta mulai padat, termasuk mereka yang mandi dan berenang, tidak tercatat satupun terjadi musibah kecelakaan di laut," ujar Made Suparka.
Hal itu berkat kesiapsiagaan dan kewaspadaan semua pihak, terutama masyarakat dan pengunjung untuk mematuhi larangan berenang di tempat-tempat yang berbahaya.
"Wisatawan Nusantara, mancanegara maupun masyarakat lokal tetap memilih pantai Kuta sebagai tempat rekreasi, sambil berenang," kata Suparka.
Ia menjelaskan, setiap pos dijaga oleh tujuh hingga delapan orang dalam dua gilir, yakni mulai pukul 07.00 - 14.00 dan 12.00 - 19.00 waktu setempat.
Dengan demikian pada siang hari mulau pukul 12:00 hingga 14:00 Wita petugasnya doble, karena pengunjung pada saat-saat itu memblukdak.
Pihaknya selalu mengingatkan kepada pengunjung lewat pengeras suara untuk mengakhiri aktivitas di laut setelah pukul 19.00 Wita, karena cuaca saat itu mulai gelap.
Suparka berharap, masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak berenang atau beraktivitas di tengah kegelapan laut.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010