Kendari (ANTARA News) - Situasi dan kondisi malam pergantian tahun yang dimeriahkan seluruh lapisan masyarakat dengan berbagai aktivitas di wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) berlangsung dalam suasana aman dan damai.
Kapolda Sultra, Brigjen Pol Drs Sukrawardi Dahlan di Kendari, Jumat dini hari, mengatakan, tidak ada kejadian menonjol jelang detik-detik pelepasan tahun 2009 dan memasuki tahun 2010.
"Sesuai laporan jajaran Kepolisian di wilayah ini bahwa tidak ada hal yang mencemaskan atau meresahkan masyarakat menyambut tahun baru 2010 sehingga aktivitas warga berjalan lancar dan sukses," kata Kapolda Sultra.
Hal ini terwujud bukan semata-mata karena kesigapan aparat Kepolisian dalam menjalankan tugas tetapi berkat dukungan serta kesadaran warga tentang pentingnya ketertiban dan kedamaian.
ANTARA News melaporkan, penyambutan tahun 2010 dimeriahkan dengan berbagai kegiatan dan tempat yang berbeda-beda, yakni di rumah ibadah, lokasi wisata, perkantoran, kompleks pemukiman penduduk, hotel dan tempat hiburan malam (THM).
Aneka warna kembang api yang dilepaskan ke udara jelang detik-detik pergantian tahun menghiasi langit cerah kota berjuluk "Kota Bertaqwa" .
Di Kota Kendari, ibukota Provinsi Sultra ada beberapa titik yang menjadi pusat aktivitas warga menyambut tahun 2010, yakni alun-alun Tugu Persatuan, rumah jabatan Gubernur Sultra, pantai Kendari dan Mall Mandonga.
Pantai Kendari yang dipadati warga sejak pukul 20:00 Wita diwarnai aneka kembang api, petasan dan suara teropet yang ditiup anak-anak maupun orang dewasa.
Acara seremoni tutup tahun 2009 digelar pemerintah daerah, TNI dan Polri di kantor masing-masing, yakni di halaman Kantor Walikota Kendari, Rujab Gubernur Sultra, Korem 143 Haluoleo dan Mapolda Sultra.
Kegiatan keagamaan ditandai dengan zikir dan do`a bersama di rumah ibadah dengan harapan tahun 2010 mencapai sukses yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Imam Masjid Agung Al-Kautsar, Abdullah Umar Thafqih mengimbau warga muslim senantiasa memelihara toleransi antarasesama yang beraneka ragam agama, budaya dan ras.
"Bersyukurlah warga Sultra dan Indonesia hidup dalam suasana kekeluargaan dan saling menghormati antarsatu dengan yang lain," katanya.Tim pengamanan gabungan dari unsur Kepolisian, TNI dan instansi terkait sibuk mengatur arus lalulintas yang cukup padat.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010