Mataram (ANTARA News) - Suasana pergantian Tahun Baru di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) cukup meriah dengan suara terompet dan kilatan kembang api yang diledakkan di angkasa oleh warga yang memadati beberapa jalan utama di wilayah itu.

Pantauan ANTARA News pada Jumat dini hari, ribuan warga yang memadati jalan utama di Kota Mataram seperti di Jalan Udayana membunyikan terompet dan meledakkan kembang api ke angkasa tepat pada pukul 12.00 Wita sebagai tanda bahwa mereka telah memasuki tahun 2010.

Selain di Jalan Udayana, jalan utama yang juga dipadati oleh warga dengan berkonvoi kendaraan berkeliling kota untuk merayakan tahun baru 2010 yakni Jalan Airlangga, Jalan Langko dan Jalan Pejanggik yang merupakan pusat perdagangan di Kota Mataram.

Kondisi cuaca yang cerah yang ditandai dengan sinar bulan purnama mendukung suasana pergantian Tahun Baru di Kota Mataram menjadi cukup meriah.

Selain terkonsentrasi di sejumlah jalan utama, warga Kota Mataram juga merayakan malam pergantian tahun dengan menonton hiburan berupa pementasan grup band lokal di lapangan umum Mataram dan di kawasan wisata pantai Ampenan.

"Suasana malam tahun baru cukup meriah. hampir seluruh jalan utama di Kota Mataram ini dipadati arus kendaraan warga yang merayakan tahun baru sambil meniup terompet. Sampai saya tadi kaget tiba-tiba dari belakang ada yang meniup terompet," kata Lukman yang mengelilingi sejumlah titik di Kota Mataram bersama isterinya untuk melihat suasana pergantian tahun.

Petugas lalu lintas dari Polres Mataram hingga larut malam juga masih terlihat sibuk mengatur arus lalu lintas yang begitu padat mulai dari Jalan Udayana, hingga di depan Kantor Gubernur NTB, di Jalan Langko.

Kapolda NTB, Kombes Pol Arif Wachyunadi mengatakan, sebanyak 2.129 orang personil terpadu baik dari kepolisian, TNI dan perlindungan masyarakat (linmas) di wilayah NTB dilibatkan secara aktif mengamankan malam pergantian Tahun Baru.

Dari 2.129 personil terpadu itu, sebanyak 1.924 orang diantaranya merupakan personel polri di jajaran Polda NTB beserta polres dan polsek.

"Pengamanan intensif itu merupakan bagian dari Operasi Lilin Rintam (Rinjani Tambora) selama 10 hari terhitung 24 Desember 2009 hingga 2 Januari 2010," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010