"Perlu dipahami bahwa BKT nantinya hanya akan mengurangi 30 persen genangan banjir yang ada, terutama di bagian timur dan utara Jakarta," kata Gubernur dalam pidato akhir tahunnya di Balaikota Jakarta, Kamis malam.
Meskipun proyek pengendalian banjir BKT (Banjir Kanal Timur) telah tembus ke laut bertepatan dengan akhir tahun 2009, namun Foke (panggilan Fauzi Bowo) mengingatkan bahwa hal itu tidak akan serta merta menuntaskan masalah banjir Jakarta.
Untuk menanggulangi banjir di wilayah lain, Foke menyebut akan memprioritaskan normalisasi kali dan sungai seluruh DKI, pemeliharaan saluran mikro dan penghubung, pemeliharaan polder, pintu-pintu air serta 310 sarana pompa pengendali banjir yang dimiliki Pemprov.
Sementara mengenai transportasi dan lalu lintas Jakarta, Gubernur menyebut masalah utama masih pada pertambahan kendaraan yang pesat.
"Saat ini tak kurang setiap hari ada 240 mobil dan 890 sepeda motor baru yang membebani ruang kota Jakarta," katanya.
Total ada enam juta kendaraan yang berkeliaran di jalanan Jakarta dengan 4,2 juta diantaranya merupakan kendaraan roda dua atau motor.
"Padahal `road ratio` (rasio jalan dengan luas daerah) saat ini hanya 6,2 persen dari idealnya 14 persen," ujar Foke.
Selain itu juga masih ada bus dan kendaraan umum lainnya yang semakin menambah kepadataan jalanan Jakarta, seperti yang ditunjukkan Data Dirlantas Polda Metro Jaya pada tahun 2008 terdapat 6.765.723 sepeda motor, 2.034.943 mobil penumpang, 538.731 mobil beban dan 308.528 bus.
Dampak kepadatan lalu lintas itu antara lain tingginya angka kecelakaan lalu lintas dimana pada tahun 2008 tercatat ada 6.393 kasus.
"Oleh karena itu, pada 2010 Pemprov DKI bersama Polda Metro Jaya akan menerapkan tertib berlalu lintas di jalan raya, antara lain memberlakukan jalur kendaraan roda dua, terutama di ruas-ruas jalan raya utama yang memiliki tingkat kepadatan tinggi," papar Foke.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009