Pantauan ANTARA, Kamis sore, menunjukkan hampir seluruh masjid yang ada di Palabuhanratu menggelar salawat untuk mengantarkan kepergian Gus Dur ini. Salawat terus berkumandang sambil menunggu datangnya waktu adzan magrib. Dan juga terlihat banyak warga yang sengaja memasang bendera setengah tiang di depan rumahnya.
Berbeda dengan perayaan tahun baru pada tahun lalu, semenjak sore biasanya sudah terdengar suara petasan dan terompet bersahutan, namun kali hanya beberapa orang saja yang meniup terompet bahkan terlihat biasa saja hanya penumpukan kendaraan bermotor saja dibeberapa tempat wisata di Palabuhanratu.
Ini bisa saja menandakan, bahwa masyarakat di Sukabumi kehilangan sosok Gus Dur yang terkenal dengan celotehan kritiknya yang membangun.
Seperti yang dikatakan oleh salah seorang wisatawan asal Bogor-Jawa Barat, Ines Yulianti (29) dirinya mengakui kaget dengan berita telah meninggalnya Gus Dur pada Rabu sore kemarin. "Saya tidak menyangka Gus Dur lebih cepat meninggalkan bangsa ini, karena saya adalah salah satu orang dari jutaan orang yang mengagumi sosok Gus Dur" aku Ines.
Namun, dirinya tidak akan terlalu larut dalam kesedihan atas meninggalnya Gus Dur, dan dirinya berharap di tahun 2010, akan ada sosok yang seperti Gus Dur yang mempunyai kritikan lugas dan tepat kepada sasaran. "Perayaan tahun baru ini adalah berkabungnya Indonesia," ujarnya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009