Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Jepang dan Amerika Serikat menyampaikan belasungkawa atas wafatnya mantan presiden Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada 30 Desember 2009.
Siaran Pers Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Kamis, menyatakan, pernyataan belasungkawa dari Jepang disampaikan oleh Perdana Menteri Yukio Hatoyama dan Menteri Luar Negeri Katsuya Okada.
"Mantan Presiden Abdurrahman Wahid adalah seorang pemimpin yang memiliki jiwa besar dan telah mendorong proses reformasi di Indonesia dalam berbagai bidang dan telah berjasa dalam meningkatkan hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia," kata Hatoyama.
Atas nama pemerintah dan rakyat Jepang, Hatoyama menyampaikan perhormatan yang setinggi-tingginya atas jasa-jasa Gus Dur.
Sedangkan Okada mengatakan, Jepang akan senantiasa mengingat jasa besar Gus Dur dalam menjalankan reformasi bidang politik, pendidikan, sosial dan budaya di Indonesia.
Kedutaan Besar AS di Jakarta dalam siaran persnya juga menyatakan rasa belasungkawa.
Dubes AS Cameron R Hume mengatakan, Indonesia telah kehilangan seorang pemimpin yang inspiratif dan seorang pejuang kemanusiaan.
"Gus Dur memiliki banyak pengagum di AS dan Beliau akan selalu dikenang atas kelembutan hati, sikap toleransi, penghormatan hak asasi dan memiliki komitmen kuat terhadap demokrasi," kata Hume.
Gus Dur, katanya, semasa hidup memainkan peran penting dalam kebangkitan masyarakat madani di Indonesia.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009