"Kita harus mengambil sikap, bersinergi dan inovatif. Jika tidak, maka PAD akan semakin menurun di tengah pandemi ini," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan saat memimpin raakor optimalisasi penerimaan PAD di Pangkalpinang, Rabu.
Untuk mengoptimalkan penerimaan PAD ini perlu strategi dan inovasi di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) dan setiap Unit Pelayanan Teknis Bakuda (UPTB) Babel yang tersebar di kabupaten/kota dengan menggali potensi PAD di wilayahnya.
"Saya minta agar dilakukan percepatan optimalisasi penerimaan PAD dengan melakukan berbagai terobosan baru. Kerja lebih keras lagi dan saling koordinasi," ujarnya.
Ia menjelaskan, banyak potensi untuk meningkatkan PAD ini, misalnya meningkatkan volume layanan Samsat, pajak air permukaan dan lainnya.
Kepala Badan Keuangan Daerah Provinsi Kepulauan Babel, Ferry Afriyanto mengatakan sudah melakukan berbagai langkah strategis untuk mengoptimalkan penerimaan pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB)
"Saat ini kami menambah volume layanan Samsat dan Samsat keliling. Penerimaan PKB tahunan dengan metode mendatangi wajib pajak (Setempoh) Samsat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sampai saat ini sudah mencapai Rp 7.569.004.440," ungkapnya.
Selanjutnya penerimaan PKB melalui Samsat Online Nasional (Salmonas) mencapai Rp 230.285.2800,00 dengan jumlah 303 unit kendaraan roda dua dan roda empat sampai dengan tanggal 19 Agustus 2020. Jumlah ini mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Bersama OPD kami juga sedang merumuskan definisi air permukaan atas pemanfaatan air permukaan oleh perusahaan tambak udang," katanya.
Pewarta: Aprionis
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020