Kupang (ANTARA News) - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya menyatakan bahwa pesan terakhir Frans Seda kepadanya ketika keduanya bertemu bulan lalu adalah meminta agar NTT dan Pancasila dijaga.
"Pancasila adalah pemersatu seluruh anak bangsa. Tolong dijaga baik-baik," kata Lebu Raya mengutip pesan almarhum Frans Seda yang meninggal dunia di Jakarta, Kamis.
Menurut Lebu Raya, pemerintah dan rakyat NTT merasa sangat kehilangan Frans Seda.
"Frans Seda bukan hanya seorang tokoh nasional tetapi juga tokoh dunia. Pemerintah dan rakyat NTT sangat kehilangan setelah mendengar berita duka," kata Frans Lebu Raya di Kupang.
Menurut dia, banyak sekali jasa Frans Seda yang telah disumbangkan bagi pemerintah dan rakyat NTT, bahkan pengabdian selama hidupnya juga amat besar untuk bangsa dan negara ini.
Secara terpisah, Uskup Agung Ende Mgr Gerulfus Cherubim Pareira, mengatakan bahwa Frans Seda merupakan tokoh nasional yang bukan saja menjadi kebanggaan Indonesia, tetapi juga kebanggaan masyarakat NTT khususnya Flores.
Banyak jasa yang telah disumbangkan, bahkan pengabdian selama hidupnya juga amat besar untuk bangsa dan negara ini.
"Yang saya tidak bisa lupa ketika dia menjadi pejabat negara, biasanya orang waktu memiliki kedudukan penting tentu ingat keluarganya, begitu pula daerah asalnya," katanya.
Frans Seda sering "melupakan" keluarga karena kesibukannya. Pernah ada sorotan tajam yang mempertanyakan apa yang sudah diperbuat Frans Seda untuk NTT ketika ia menjadi menteri.
"Dia menjawab bahwa dirinya menjadi menteri bukan saja untuk mengurus NTT, melainkan untuk kepentingan yang lebih luas, yaitu membangun bangsa dan negara ini," kenang Lebu Raya.
Pemerintah dan rakyat NTT akan menggelar misa arwah bagi almarhum, setelah pemakaman nantinya.
Gubernur juga mengatakan, ia bersama Wakil Gubernur NTT Esthon Foenay dan sejumlah pejabat akan berangkat ke Jakarta untuk mengikuti upacara pemakaman.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009