Jangan hanya mengandalkan orang-orang yang digaji oleh negara
Jakarta (ANTARA) - Anggota DPRD DKI Jakarta Mujiyono mengatakan lebih baik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membentuk relawan mandiri bersama seluruh komponen masyarakat untuk aktif mencegah COVID-19, ketimbang memasang masker di patung Jenderal Sudirman, Jalan Jenderal Sudirman Jakarta.
"Saya minta pak Anies melibatkan seluruh komponen masyarakat, baik ASN, tokoh masyarakat, tokoh agama, ormas dan seterusnya. Saya melihat, Anies kurang melibatkan ormas-ormas dalam mengkampanyekan pencegahan COVID-19," ujar Mujiyono di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI berencana memasang masker di Patung Jenderal Sudirman sebagai bentuk kampanye penggunaan masker karena penerapan protokol kesehatan dirasa kurang masif sehingga masih banyak masyarakat abai menerapkan protokol COVID-19.
Mujiyono yang merupakan Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta tersebut mengatakan ormas-ormas serta tokoh agama dan tokoh masyarakat itu bisa tergabung dalam gerakan relawan mandiri penanggulangan COVID-19 di Jakarta.
Baca juga: Kelurahan Bangka gunakan peti mati sosialisasi bahaya COVID-19
Relawan mandiri ini diharapkan bisa terlibat secara aktif untuk menyosialiasikan secara masif gerakan 3M, yakni penggunaan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
"Dan ini didukung pemangku kepentingan terkait, baik Pemprov, Polda Metro Jaya maupun Kodam Jaya. Mereka bergerak bersama secara periodik, gerakan tradisional dengan menerapkan protokol kesehatan. Intinya menghimbau masyarakat untuk melakukan 3M. Semua harus bergerak dengan protokol kesehatan yang ketat. Kalau perlu pakai toa, pakai mobil komando untuk mengingatkan masyarakat. Lakukan 3 kali dalam seminggu, daripada sekedar pasang masker di patung Sudirman," kata Politisi Partai Demokrat ini.
Diakuinya, sosialisasi yang dilakukan petugas pemadam kebakaran atau aparatur sipil negara (ASN) lainnya tidak bisa masif. Namun, dengan adanya gerakan relawan mandiri, setiap komponen masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama untuk memerangi COVID-19 di Ibu Kota.
"Jangan hanya mengandalkan orang-orang yang digaji oleh negara. Ini harus menggerakkan masyarakat, supaya timbul tanggung jawab semua. Karena orang belum tentu sungkan sama ASN, tapi lebih sungkan pada ormas. Apalagi, kalau PP, FBR, FORKABI, FPI atau ormas lainnya bersatu, ini semacam menguatkan psikis masyarakat bahwa Pandemi COVID-19 ini bisa dilalui bersama," tegasnya.
Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Jakarta bertambah 505
Sebelumnya Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta, Satriadi Gunawan mengungkapkan, pihaknya akan memasang masker di patung Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat.
Bahkan, rencananya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hadir dan memasangkan masker tersebut. Namun, hal ini masih dirapatkan terlebih dahulu bersama perangkat lainnya.
Hingga Selasa (18/8), kasus positif Covid di Jakarta sudah mencapai 30.597 kasus. Dari jumlah tersebut, 20.505 orang dinyatakan telah sembuh dan 1.028 orang meninggal dunia. Saat ini, Jakarta masih tercatat sebagai daerah yang menyumbang kasus positif virus corona terbanyak di Indonesia.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020