Sementara ribuan pentaziyah yang memadati pondok pesantran Tebuireng berteriak meminta jenazah Gus Dur disemayamkan dulu di masjid untuk dishalati. Namun, kendaraan jenazah dari Garnisun Surabaya tetap melaju ke halaman sebelah barat masjid.
Kemudin jenazah Gus Dur yang dibalut bendera Merah Putih di turunkan oleh beberapa personel TNI AD, dan langsung di bawa ke dalam komplek makam dengan diiringi kalimat "tauhid".
Sebelumnya, KH Musthofa Bisri (Gus Mus) dan beberapa ulama serta perwakilan keluarga mendatangi mobil itu, dan menyetujui untuk jenazah langsung di bawa ke makam.
Semula rencananya jenazah akan di bawa ke masjid dulu oleh para keluarga dan sejumlah ulama serta santri dan alumni santri di masjid pondok pesantren Tebuireng, setelah di bawa dari Masjid Ulul Albab.
Tidak seperti kalangan ulama NU yang wafat, jenazah Gus Dur hanya dishalati satu kali dan personel TNI memerintahkan para pentaziyah meninggalkan komplek makam karena akan digelar upacara pemakaman kenegaraan yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Hingga berita ini ditulis, petugas berupaya menghalau para pentaziah untuk meninggalkan areal makam dan halaman pondok pesantren Tebuireng.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009