London (ANTARA News) - Warga Indonesia di Belanda bersama Staf KBRI Den Haag spontan menggelar doa bersama untuk mengenang almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang wafat pukul 18.45 Rabu sore di RSCM Jakarta.

Berita wafatnya Gus Dur merebak begitu cepat ke tengah masyarakat Indonesia yang tinggal di Belanda, ujar Minister Counsellor KBRI Den Haag Firdaus Dahlan kepada Antara, Kamis.

Menurut Firdausn, rasa terkejut dan duka warga disampaikan melalui telefon ke KBRI di Den Haag.

Dubes RI di Den Haag JE Habibie segera memerintahkan menggelar doa bersama dan tahlilan Rabu malam waktu Belanda di aula KBRI Den Haag.

Doa bersama itu dihadiri banyak orang, baik muslim maupun non muslim. Acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Alquran dan tahlilan bersama, ujar Firdaus.

Selain itu, KBRI Den Haag juga sudah mempersiapkan buku duka (condolence book) selama tiga hari untuk masyarakat dan kalangan Korps diplomatik, dimulai 31 Desember ini.

Sejak Rabu sore masyarakat erdatangan ke KBRI menyampaikan rasa belasungkawa yang dalam, ujar Firdaus.

Tahlilan dan doa bersama akan dilakukan berturut-turut selama tiga hari, selain di KBRI Den Haag, tetapu juga berbagai masjid Indonesiadi Belanda serta gereja-gereja komunitas Indonesia di Belanda.

Menurut Firdaus Dahlan, di Belanda saat ini cukup banyak bermukim masyarakat Indonesia kolega dekat Gus Dur yang dulunya sama-sama menuntut ilmu di Mesir dan Baghdad.

Mereka menghadiri tahlilan bersama masyarakat lainnya di KBRI Den Haag, demikian Firdaus Dahlan. (*)

Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009