Terlepas dari pergeseran musim tanam yang membawa pergeseran musim panen

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian menyatakan realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang digelontorkan pemerintah kepada petani menjadi salah satu pemicu PDB sektor pertanian tumbuh positif, terutama pada kuartal II-2020.

Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Akhmad Musyafak mengatakan besarnya kontribusi sektor pertanian terhadap ekonomi Indonesia pada triwulan II-2020 tidak hanya dipengaruhi oleh pergeseran musim tanam dan musim panen, seperti yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik.

"Terlepas dari pergeseran musim tanam yang membawa pergeseran musim panen, ada fenomena yang mungkin berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu realisasi KUR," kata Musyafak pada diskusi daring bertajuk Shortcut Memperkuat Sektor Pertanian di Jakarta, Rabu.

Musyafak menjelaskan sejumlah bantuan Kementan turut memicu produktivitas pertanian, seperti KUR, benih, pupuk bersubsidi, hingga subsidi transportasi atau distribusi pangan dalam menjaga stabilitas harga.

Realisasi KUR hingga Agustus ini mencapai Rp25 triliun, dari target penyaluran KUR oleh Kementan pada tahun ini sebesar Rp50 triliun. Realisasi KUR pada tahun ini lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp11 triliun pada periode yang sama.

Selain KUR, program padat karya bersama Kementerian PUPR, seperti pembangunan irigasi, juga turut meningkatkan perekonomian petani. Hingga semester I tahun ini, program padat karya telah mencapai Rp646,56 miliar.

Berdasarkan rilis BPS, PDB sektor pertanian menjadi penyumbang tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II-2020 yang mengalami kontraksi sebesar 4,19 persen (Q to Q) dan secara year on year (yoy) minus 5,32 persen.

PDB pertanian tercatat tumbuh 16,24 persen pada triwulan-II 2020 (q to q) dan secara year on year, sektor pertanian tetap berkontribusi positif yakni tumbuh 2,19 persen.

Ada pun jika dibandingkan kuartal I-2020 (q to q), PDB Pertanian secara umum tumbuh 16,24 persen, sedangkan pertanian di luar kehutanan dan perikanan tumbuh tinggi 22,13 persen.

"Kalau masalah pergeseran musim, kaitannya hanya tanaman pangan, sementara pertumbuhan subsektornya ada peternakan, perkebunan, hortikultura, dan jasa pertanian. Jadi tidak terkesan autopilot," kata Musyafak.

Baca juga: Tambahan subsidi bunga KUR 6 persen diperpanjang hingga Desember 2020
Baca juga: Pemerintah perkirakan realisasi KUR 2020 capai Rp160 triliun
Baca juga: Mentan ajak petani Subang manfaatkan KUR

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020