siswa punya kecenderungan berpindah-pindah

Jakarta (ANTARA) - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta seluruh sekolah di Tanah Air agar menempelkan nomor absen siswa di masing-masing meja dan kursi agar tidak ada anak didik bertukar tempat selama belajar guna mencegah kemungkinan penyebaran COVID-19.

"KPAI melihat masih banyak meja dan kursi yang posisinya seperti sebelum pandemi hanya diberi tanda silang," kata Komisioner KPAI bidang Pendidikan Retno Listyarti saat konferensi pers di Jakarta, Rabu.

Sebab, ujar dia, bila sekolah tidak menerapkan cara tersebut maka siswa-siswa berpotensi berpindah-pindah tempat duduk.

Selain itu, jumlah kursi dan meja yang ada dalam suatu kelas atau ruangan juga harus dikurangi atau separuh dari jumlah anak didik.

"Karena kalau kursinya hanya disilang dan masih dalam jumlah seperti biasanya maka siswa punya kecenderungan berpindah-pindah," katanya.

Baca juga: Mendikbud: KBM tatap muka pembelajaran paling efektif

Baca juga: Kodim 1202/SKW bentuk kader penegakan protokol kesehatan di sekolah

Ia mengkhawatirkan anak didik akan saling berkomunikasi dengan sesama teman selama jarak tadi tidak diatur. Akibatnya, potensi penularan bisa terjadi di lingkungan pendidikan.

Dari hasil pengawasan yang dilakukan KPAI di sejumlah daerah, sebanyak 55,56 persen sekolah belum bahkan ada yang sama sekali tidak mengatur atau mengubah posisi meja dan kursi.

Artinya, masih banyak satuan pendidikan di Tanah Air yang mengatur susunan meja dan kursi persis sama seperti sebelum pandemi terjadi bahkan tidak memasang tanda silang.

"Baru 44,45 persen yang sudah melakukan penyusunan meja dan kursi seperti yang kita harapkan," ujar dia.

Baca juga: COVID-19, Ketua MPR: Pemda harus diawasi soal rencana membuka sekolah

Baca juga: Pemerintah siapkan regulasi siswa kembali bersekolah

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020