Mamuju (ANTARA News) - Sekitar 100 orang mahasiswa di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar unjuk belasungkawa atas wafatnya mantan Presiden Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur.

Mereka terdiri dari Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Mereka berorasi di jalan sambil melakukan aksi teatrikal dengan membawa bendera yang mereka ikat setengah tiang, diwarnai lantunan salawat badar dan yel-yel hidup Gusdur.

     

Mahasiswa juga menyalakan lilin sebagai bentuk belasungkawa dari mahasiswa terhadap wafatnya bapak demokrasi bangsa itu.

Sukriadi, koordinator aksi mengatakan, Gusdur adalah simbol demokrasi bangsa ini karena gagasannya yang telah banyak memberikan kontribusi terhadap kehidupan yang plural dari bangsa yang majemuk seperti Indonesia sehingga jasanya harus dihargai dan terus dikenang bagi semua yang ada dibangsa ini.

"Kami sangat kehilangan Gusdur adalah bapak bangsa yang harus dihargai karena dimasa hidupnya telah banyak memberikan kontribusi bagi bangsa ini sehingga tetap utuh dan bertahan," katanya.

Ia meminta Gus Dur dianugrahi gelar Pahlawan Nasional karena jasanya yang telah banyak menjaga integritas bangsa ini dan setia kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, dengan menjunjung pluralisme dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009