Pamekasan (ANTARA News) - Puluhan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Rabu, menggelar shalat gaib dan doa bersama atas wafatnya mantan Presiden Republik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Shalat gaib ini digelar di kantor sekretariat HMI di Jalan Pintu Gerbang Pamekasan, dan dipimpin langsung oleh Ketua Umum HMI Pamekasan, Sulhan.
Menurut Ketua Bidang Perguruan Tinggi Kepemudaan dan Mahasiswa (Kabid PTKP) HMI Pamekasan, Moh Syair, shalat gaib itu digelar untuk mendoakan sekaligus sebagai bentuk belasungkawa HMI atas wafatnya tokoh Gus Dur.
Selain sebagai mantan Presiden, di HMI Gusdur juga dikenal sebagai tokoh pembarruan dalam pemikiran keislaman.
"Kami sangat kehilangan dengan meninggalnya Gus Dur ini. Sebab bagaimanapun beliau banyak memberikan sumbangan pemikiran dalam bidang keagamaan," katanya.
Meski Gus Dur dibesarkan di lingkungan kelompok organisasi Nahdlatul Ulama (NU) dan lebih dekat dengan organisasi kemahasiswaan PMII, namun kata Syakir, pemikiran Gusdur sangat relevan dengan pemikiran keagamaan di HMI, yakni antikemapanan dan menerima modernisasi.
Bahkan, katanya, Gus Dur juga banyak memberikan pencerahan di bidang politik, kendatipun ia terpaksa harus turun takhta saat menjabat sebagai Presiden karena kebijakannya dianggap terlalu frontal.
"Tapi itu kan itu satu sisi. Di sisi lain Gus Dur merupakan guru bangsa yang cinta pembebasan dengan tetap memperhatikan nilai-nilai tradisional," katanya.
Para aktivis HMI cabang Pamekasan ini juga mendoakan agar Gusdur senantiasa diterima di sisi Allah SWT, dan mendapat tempat yang layak sesuai dengan amalnya semasa hidup.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009