Bandung (ANTARA News) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat, KH Hapidz Utsman, menyatakan, terkesan dengan daya hapal seorang KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur semasa hidupnya.
"Satu hal yang tidak akan saya lupakan darinya, yakni daya hapalnya, baik daya hapal AlQuran, daya hapal membaca buku, bahkan mengingat no telefon temannya," ujar KH Hafidz, kepada ANTARA, Rabu.
Selama mengenal Gus Dur, KH Hapidz Utsman, mengaku kagum dengan daya ingat Gus Dur yang sangat kuat.
Dirinya menyatakan, Indonesia telah kehilangan seorang negarawan dengan meninggal dunianya KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur.
"Sekali lagi, bangsa ini kehilangan sosok negarawan dengan kepergian rekan saya KH Abdurahman Wahid," kata Hapidz.
Ia menyatakan, Gus Dur ialah seorang negarawan yang sederhana, simpel dan tidak pernah macam-macam.
"Gusdur itu seorang yang sederhana, orangnya simpel dan tidak pernah macam. Kalau berbincangnya, beliau (Gus Dur) tidak pernah ngomongin masalah duit, yang dia omongkan itu soal rakyat, bagaimana nasib bangsa Indonesia dan cara untuk memanjukannya," kata KH Hapidz Utsman.
Dirinya mengaku, mendapatkan kabar kematian Gus Dur dari dia halaman.
Pihaknya menganjurkan supaya masyarakat seluruh masyarakat Indonesia mendoakan Gus Dur supaya arwahnya diterima di sisi Allah SWT.
"Kalau boleh menganjurkan, saya harap seluruh masyarakat Indonesia berdoa atas kematian Gus Dur, kemudian keluarga besar Gus Dur diberikan ketabahan oleh Allah SWT," katanya.
Mantan Presiden RI, KH Abdurrachman Wahid atau Gus Dur meninggal dunia pada usia 68 tahun di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo Jakarta.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009