Jadi selain dana pemerintah Rp10 triliun kami juga menyiapkan dana pendamping dari kami sendiri Rp27 triliun.
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mandiri (Persero) telah menyalurkan kredit yang bersumber dari penempatan dana pemerintah sebesar Rp26,9 triliun kepada 50.596 debitur per 13 Agustus 2020, kata Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Royke Tumilaar.
Royke mengatakan dari jumlah tersebut sebanyak 33.828 debitur atau 66,9 persen di antaranya merupakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Jadi selain dana pemerintah Rp10 triliun kami juga menyiapkan dana pendamping dari kami sendiri Rp27 triliun,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Bank Mandiri lakukan restrukturisasi kepada 324.085 debitur UMKM
Royke merinci total penyaluran Rp26,9 triliun itu terdiri dari untuk sektor riil padat karya Rp17,4 triliun serta SME dan mikro Rp9,4 triliun.
Ia menjelaskan Bank Mandiri mendapat penempatan dana pemerintah sebesar Rp10 triliun dan akan disalurkan tiga kali lipat yaitu Rp30 triliun hingga September 2020.
Baca juga: Bank Mandiri salurkan kredit Rp871,7 triliun pada semester I-2020
Ia menyebutkan penyaluran tersebut telah mencapai 88 persen dari target Bank Mandiri Rp30 triliun dan melampaui 100 persen dari dana yang dialokasikan pemerintah Rp10 triliun.
“Kalau dari total dana itu sudah 88 persen dari komitmen kami tapi dari total dana pemerintah ya sudah lebih melampaui 100 persen,” tegasnya.
Baca juga: Bank Mandiri berkomitmen pimpin pasar sindikasi Indonesia
Sementara itu, Royke menuturkan pihaknya tidak hanya menyasar debitur eksisting namun juga debitur baru dalam penyalurannya.
“Dua-duanya kami berikan yang penting kepada sektor dengan sebagian besar itu produktif dan padat karya,” ujarnya.
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020