Jakarta (ANTARA News) - Kalangan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni) menilai kondisi saat ini sudah tidak kondusif lagi untuk masyarakat dan UI sebagai salah satu elemen bangsa harus bangkit memelopori upaya-upaya penyelamatan bangsa.

Hal itu ditegaskan pakar ekonomi yang juga anggota Iluni Prof Sri Edi Swasono dan Dewan Penasehat Iluni Haryadi Dharmawan saat keduanya tampil sebagai pembicara dalam diskusi refleksi akhir tahun 2009 di kampus UI Salemba, Jakarta, Rabu.

"Bangsa ini tidak bisa dibiarkan seperti ini terus menerus. Selama beberapa bulan terakhir kondisi kehidupan bernegara sudah tidak kondusif lagi. Ada tangan-tangan yang mengadu domba satu anak bangsa dengan anak bangsa lainnya," ujar Sri Edi.

Pembangunan yang dilaksanakan saat ini, menurut dia, lebih bermakna pembangunan di Indonesia dan bukan membangun Indonesia. Tidak ada lagi kedaulatan rakyat, akrena yang ada hanyalah kedaulatan pasar.

Pada sisi lain adanya ketidak jujuran penyelenggara negara kepada rakyatnya telah memicu munculnya gerakan-gerakan rakyat dimana-mana. "Itu semua menjawab mengapa sekarang ini hakim-hakim dimusuhi masyarakat banyak," ujarnya.

Lebih lanjut Sri Edi mengatakan bahwa mencuatnya kasus Bank Century sebenarnya hanyalah pemicu untuk melepaskan tekanan batin rakyat.

Dalam kondisi bangsa yang semakin kritis tersebut, menurut Sri Edi, SBY sebagai kepala negara seharusnya tampil mensponsori penyelesaian masalah-masalah bangsa. "Namun ironisnya, banyak persoalan lamban ditangani. Misalnya dalam kasus laporan investigasi BPK untuk kasus Century," ujarnya.

Dikatakannya bahwa apabila laporan BPK tersebut segera di respon presiden, dan bukan dibiarkan tanpa ada kejelasannya, maka persoalan Century akan segera terselesaikan.

Ditempat yang sama, Haryadi Dharmawan mengatakan bahwa UI sebagai salah satu elemen yang memelopori lahirnya reformasi pada 1998, harus segera tampil menyelamatkan bangsa Indonesia.

"Dulu pada 1998, yang berbicara di tempat ini (di kampus Salemba) hanya segelintir orang saja dan kemudian ternyata bergulir cepat menjadi gerakan massa yang mampu menumbangkan pemerintahan pada saat itu," ujarnya.

Menurut Haryadi, UI selalu mengemban peran penting dalam sejarah dengan mengoreksi setiap ketidak beresan dalam pengelolaan negara ini.

Saat ini, ia menambahkan, UI kembali harus menjawab tantangan sejarah. "Dalam beberapa waktu terakhir ini, rakyat telah dipermainkan dan karenanya UI harus bangkit kembali dan bertanggungjawan atas sejarah bangsanya," demikian Haryadi Dharmawan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009