Samarinda (ANTARA News) - Produser film "Suster Keramas," Ody Mulya, menemui Ketua MUI Samarinda, Kalimantan Timur, KH. Zaini Naim, untuk meminta penjelasan mengapa film yang dibintangi artis porno asal Jepang, Rin Sakuragi, itu ditolaknya.
"Selain bersilaturahmi, saya datang ke Samarinda untuk meminta penjelasan Ketua MUI Samarinda mengenai alasan penolakan film Suster Keramas itu," katanya di Samarinda, Selasa malam.
Ody mengaku, penolakan Ketua MUI Samarinda tersebut cukup beralasan karena film garapan "Maxima Pictures" itu berbau porno.
"Saya memahami alasan penolakan ketua MUI Samarinda itu, tetapi beliau menyatakan tidak berhak melarang pemutaran film itu dan hanya memberi imbaun moral kepada masyarakat. Saya juga sudah menjelaskan bahwa film itu tidak mengandung unsur porno, seperti yang dikhawatirkan," katanya.
Produser dari rumah produksi "Maxima Pictures" yang juga memproduksi film "Air Terjun Pengantin (ATP)" itu mengungkapkan adegan porno yang ada pada film "Suster Keramas" hanya menggambarkan fantasi pemuda berandal setelah melihat seorang gadis Jepang.
"Film itu sebenarnya tidak mengandung unsur porno. Adegan syur yang ditampilkan di film itu, menggambarkan khayalan dari pemuda berandal yang terobsesi melihat wanita Jepang. Jadi, kami berharap masyarakat tidak bersikap skeptis dulu sebelum melihat filmnya," katanya.
Mengenai judul "Suster Keramas" yang dikhawatirkan Zaini Naim, produser film "Sumpah Pocong di Sekolah" yang dirilis pada 2008 itu menegaskan bahwa hal bukan penggambaran aktivitas setelah melakukan hubungan badan.
Ia menjelaskan, film yang digarap selama 16 hari itu diangkat berdasarkan kisah nyata dari cerita beberapa orang tentang hadirnya sosok seorang perawat yang rambutnya terlihat selalu basah, seperti habis keramas.
"Film itu diangkat ke layar lebar berdasarkan cerita beberapa orang yang melihat sosok seorang perawat dengan rambut seperti habis keramas. Lokasi syuting dilakukan di Bogor, puncak dan Jakarta," katanya.
Film yang juga dibintangi Yadi Sembako itu menceritakan kedatangan gadis Jepang yang diperankan Rin Sakuragi ke Indonesia untuk menemui saudara tirinya yang menjadi perawat.
"Rin Sakuragi memerankan gadis Jepang yang datang ke Indonesia mencari saudaranya yang jadi perawat untuk memberikan warisan orang tuanya, namun saudaranya itu ternyata telah meninggal dan ia akhirnya bertemu dengan berandalan," katanya.
Kendati mendapat penolakan dari MUI dan salah satu ormas Islam, Ody Mulya mengaku akan tetap merilis film yang dibintangi artis porno asal Jepang pada 31 Desember 2009.
"Film itu tetap akan dirilis pada akhir tahun, sebab kami menilai film `Suster Keramas` bukan film porno," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
punya istri 4 sama berzinah apa bedanya,mui otak mu mesti di cuci tu.
suko ati e lah ....
biarakan se nya berkarya?/....