Padang (ANTARA) - Kawasan wisata kota tua tepatnya di Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) menyuguhkan pemandangan yang menarik dan mampu memanjakan mata para pengunjungnya.

Disebut sebagai Kota Tua, karena bangunan-bangunan di sana menggambarkan nuansa tempo dulu yang merupakan peninggalan kolonial Belanda.

Selain itu, saat berada di kawasan kota tua para pengunjung seakan ditarik kembali ke masa lalu. Bahkan, bangunan-bangunan lawas yang masih kokoh berdiri itu juga menyimpan sejarah yang menarik untuk ditelusuri.

Sebuah bangunan tua di Kota Tua Padang, Sumatera Barat (Antara/Laila Syafarud)

Tidak hanya itu, kawasan kota tua juga berdekatan dengan destinasi wisata Jembatan Siti Nurbaya yang terkenal di Sumatera Barat.

Jembatan itu sebagai akses dari pusat Kota Padang menuju kawasan wisata Gunung Padang, Bukit Gado-Gado, dan Pantai Air manis atau di kenal sebagai wisata Batu Malin Kundang.

Jembatan Sitti Nurbaya terletak di atas sungai Batang Arau yang menghubungkan antara Seberang Padang dengan pusat kota.

Kemudian di sekitar sungai Batang Arau juga menawarkan pemandangan yang tak kalah indahnya berupa kapal-kapal yang sedang parkir di pinggirannya.

Menariknya, di pinggiran sungai Batang Arau, tepatnya di Jalan Batang Arau, Berok Nipah, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat, terlihat sebuah rumah kecil yang didesain berbentuk kapal.

Di dalamnya terlihat puluhan buku berjejer rapi yang disusun di dalam rak sederhana. Di bagian lain kapal, juga terdapat hiasan ekobrik yaitu botol minuman bekas berisikan sampah plastik yang tersusun rapi menghiasi kapal.

Di depan kapal juga terlihat sejumlah anak-anak tampak asyik membaca buku-buku yang tersedia di sana. Kemudian beberapa anak-anak lainnya tengah asik membacakan sebuah puisi di hadapan teman-temannya.

Anak-anak tersebut ditemani orang tua mereka tengah asik menghabiskan waktu senja sembari membaca buku dekat rumah kecil berbentuk kapal yang bertuliskan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Kota Tua, di tepian sungai Batang Arau, Padang itu.

TBM Lentera Kota Tua merupakan tempat singgah bagi siapa saja. Selain tersedia buku bacaan, secara berkala juga diadakan diskusi bagi siapa saja, latihan minat bakat berupa menulis, membaca puisi, dan menari bagi anak-anak secara gratis.

TBM Lentera yang beralamat di pinggiran sungai Batang Arau itu baru berdiri lima bulan yang lalu.

Beragam jenis buku yang tersedia di sana mulai dari buku bacaan anak-anak, buku sastra, budaya, dan buku bacaan lainnya yang bermanfaat untuk masyarakat. Jumlah buku yang sudah terkumpul sekitar 500 judul buku.

Buku-buku tersebut merupakan sumbangan dari para donatur yang sangat mendukung program pengembangan semangat literasi di Kota Padang, khususnya di pinggiran sungai Batang Arau.

Baca juga: Prajurit TNI bangun TBM giatkan wisata literasi Kota Tua Padang


Pengabdian masyarakat

Berawal dari rasa keprihatinannya terhadap minat baca yang semakin berkurang, seorang Inisiator Chrisman Duru (38) mencoba mendirikan TBM Lentera Kota Tua untuk meningkatkan kembali minat baca masyarakat.

Chrisman merupakan seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat sebagai Kopral Dua (Kopda) yang bertugas sejak 17 tahun lalu di Kodim 0307 Tanah Datar, Koramil 08 Batipuh.

Pria kelahiran tahun 1982 itu mengatakan kegiatan TBM Lentera Kota Tua yang tengah dikembangkan bersama masyarakat dan pemuda setempat merupakan suatu pengabdian dalam bidang pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan anak bangsa, terutama masyarakat di Kota Tua Padang yang merupakan tempat kelahirannya sendiri.

"Saya lahir di Seberang Padang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang. Namun, saat ini bertugas di Padang Panjang," kata dia.

Ia juga mengatakan mengenai kegiatan TBM Lentera Kota Tua yang baru dikembangkannya itu belum diketahui komandannya. Karena masih baru berdiri dan akan segera disampaikan. Namun, masyarakat di sekitar Kota Tua sudah banyak yang mengetahui, bahkan merespon positif kegiatan tersebut.

"Tentu komandan akan mendukung, karena kegiatan ini merupakan suatu pengabdian yang sangat bermanfaat untuk masyarakat," kata dia.

Bahkan, kata dia di Tanah Datar, di tempat ia bertugas saat ini akan mengadakan taman bacaan untuk masyarakat setempat bersama karang taruna di sana.

Dalam melancarkan kegiatan taman bacaan masyarakat tersebut, Chrisman tidak hanya berjuang sendiri, bahkan terdapat 20 penggerak lainnya yang mau membantu sukarela berasal dari pemuda setempat dan mahasiswa.

"Saya sangat berterima kasih atas semangat teman-teman penggerak TBM Lentera yang mau bekerja sukarela. Saya sendiri tidak bisa berperan aktif hanya bisa mengawasi karena masih bertugas di Tanah Datar. Namun, akan terus meluangkan waktu jika ada kendala," kata dia.

Baca juga: Pengunjung keluhkan bangkai kapal di Muaro Padang

Seorang anggota TNI Angkatan Darat, Kopral Dua (Kopda) Kodim 0307 Tanah Datar, Koramil 08 Batipuh, Chrisman Duru merupakan penggagas TBM Lentera Kota Tua Padang (Antara/Laila Syafarud)


Membangun semangat literasi

Selain membaca buku, TBM Tentara Kota Tua juga mengadakan beragam kegiatan khususnya untuk anak-anak agar mereka tidak lekas bosan. Kegiatan tersebut berupa latihan membaca puisi, menari, bernyanyi, dan latihan minat bakat lainnya.

"Anak-anak sangat antusiasme mengikuti setiap kegiatan yang diadakan," ujar dia.

Anak-anak yang berkunjung ke TBM Lentera tidak hanya berasal lingkungan Kota Tua saja. Akan tetapi dari berbagai daerah di Kota Padang seperti dari Indarung, Kecamatan Padang Utara, dan beberapa daerah lainnya.

Hal itu dikatakan Chrisman bahwa Kota Tua merupakan tempat wisata yang berpotensi dikunjungi banyak orang dari mana saja. Sehingga TBM Lentera Kota Tua terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.

Selain itu, TBM Lentera juga mengadakan kegiatan donasi buku ke panti asuhan dan mengadakan pojok baca di setiap warung di Kota Padang. Bahkan, saat ini terdapat 10 pojok bacaan di setiap warung di sekitar Kota Padang.

Menurut Chrisman, tujuan kegiatan tersebut ialah untuk mengenalkan literasi kepada masyarakat. Dengan adanya buku yang disediakan di warung, masyarakat dapat memanfaatkan waktu mereka dengan membaca buku saat menunggu antrean atau sekadar duduk di warung.

Selain masyarakat setempat, pemerintah Kota Padang seperti Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang juga merespon positif dan mendukung kegiatan tersebut, bahkan juga ikut memberikan sumbangan buku untuk TBM Lentera.

Hal itu didukung dengan adanya pencanangan Pemkot yang ingin menjadikan Kota Padang sebagai kota literasi dan edukasi.

"Semoga kita menjadi salah satu penggerak atas impian Pemkot tersebut yaitu menjadikan Kota Padang sebagai kota literasi dengan memulainya melalui TBM Kota Tua," kata dia.

Baca juga: PIOMfest 2018 di Jembatan Siti Nurbaya pukau warga Padang

Warga Alang Laweh Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang Desi Caniago (42) menyerahkan sumbangan buku untuk TBM Lentera Kota Tua (Antara/Laila Syafarud)


Literasi untuk kesejahteraan

Wakil Ketua Pengelola TBM Lentera Kota Tua Mekra Supriadi (42) mengatakan selain untuk meningkatkan semangat literasi, taman bacaan masyarakat itu juga bertujuan untuk kesejahteraan. Karena dalam program tersebut masyarakat juga diajak agar memiliki kemauan berkembang sehingga berdaya atau mampu mengangkat potensi diri.

TBM Lentera menargetkan ke depannya setiap warung di Kota Padang memiliki pojok baca untuk pembeli. Kemudian ia berharap TBM Lentera semakin berkembang dan memiliki bermacam program yang membangun masyarakat.

"Semoga dengan adanya TBM ini dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Kota Tua. Karena selain menyuguhkan pemandangan yang indah, juga memberikan warna baru oada wisatawan berupa wisata edukasi," kata dia.

Dengan adanya TBM, katanya, juga dapat menjadikan warga cermat terhadap berbagai informasi yang tersebar dengan mudah melalui media sosial seperti Facebook atau layanan pesan instan seperti Whatsapp.

"Banyak kita temui hoaks. Bayangkan jika masyarakat tumbuh dalam lingkungan berita yang tidak jelas. Di sini peran literasi, masyarakat menjadi mau mencari tau, jika benar dapat dimanfaatkan dan jika salah tidak justru ikut menyebarluaskannya," katanya.

Baca juga: TBM FK dan FTI UMI sinergi bantu korban banjir bandang Masamba


Hidupkan ekonomi masyarakat

"Selain itu, dengan adanya taman bacaan untuk masyarakat di kawasan wisata kota tua juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Sehingga mampu meningkatkan jumlah kunjungan dan tentunya perekonomian masyarakat sekitarnya turut terbantu," kata Mekra yang juga bekerja sebagai wiraswasta.

Kendati demikian, ia berharap agar ke depannya impian tersebut dapat terwujud dengan dukungan dari berbagai pihak agar sama-sama mewujudkan Kota Padang sebagai kota literasi.

Seorang warga dari Alang Laweh, Kecamatan Padang Selatan, Padang Desi Caniago (42) mengatakan ia mendapatkan informasi mengenai TBM Lentera tersebut karena sering berkunjung ke Kota Tua.

Ia sudah tiga kali ikut memberi buku ke TBM Kota Tua. Buku yang disumbangkannya berupa buku tulis, buku bacaan untuk anak-anak, dan beberapa buku lainnya.

Menurutnya kegiatan TBM ini sangat bagus untuk dikembangkan karena dapat meningkatkan semangat membaca untuk anak-anak maupun masyarakat setempat.

"Saya berharap ke depannya TBM Lentera kota tua ini terus berkembang, tidak hanya di kota tua saja tetapi juga berkembang di seluruh Kota Padang," kata dia.*

Baca juga: Kemdikbud: TBM yang banyak pengaruhi minat baca

Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020