Yogyakarta (ANTARA News) - Biennale Anak 2010 akan menampilkan ratusan karya seni berupa lukisan, patung, dan video yang dihasilkan anak-anak dan dimeriahkan karnaval yang diikuti 15 kelompok.

"Karnaval akan memeriahkan pembukaan acara pada 15 Januari 2010. Acara akan dibuka oleh GKR Hemas di Taman Budaya Yogyakarta," kata Direktur Biennale Anak 2010, Yuswantoro Adi, di Yogyakarta, Selasa.

Ia mengatakan, kegiatan itu juga akan disemarakkan pasar dolanan. Di pasar dolanan itu siapa saja boleh menonton bioskop, membeli barang mainan atau apa saja dengan syarat mereka harus menukarkan uang sungguhan ke uang khusus yang disebut uang dolan.

"Kursnya Rp1.000 setara dengan satu uang dolan dan panitia menyediakan counter khusus penukaran uang. Bagi pengunjung yang akan melakukan transaksi harus memakai uang dolan," katanya.

Selain itu, pengunjung juga bisa menyaksikan film anak-anak bermutu di antaranya karya Garin Nugroho berjudul Anak Seribu Pulau dan beberapa film lain yang cukup menarik yang memang ditujukan untuk anak-anak.

"Harga tiket untuk menyaksikan film tersebut tidak mahal, sekitar 10 uang dolan," katanya.

Ia mengatakan, kegiatan yang baru pertama kali diselenggarakan di Indonesia itu cukup menarik bagi anak-anak.

"Oleh karena itu, anak-anak jangan sampai melewatkan acara itu. Kami mengimbau orang tua untuk mengajak anak-anaknya menyaksikan kegiatan tersebut," katanya.

Menurut dia, pelaksanaan Biennale Anak 2010 yang semula dijadwalkan dimulai pada 2 Januari 2010 terpaksa ditunda menjadi 15 Januari 2010 dan berakhir pada 26 Januari 2010.

Penundaan itu dilakukan untuk memperpanjang penyelenggaraan Biennale Anak. Dengan penundaan itu warga Yogyakarta bisa menikmati acara seni tersebut lebih lama.

"Kegiatan seni bagi anak itu direncanakan digelar setiap dua tahun untuk memberikan ruang berekspresi bagi anak-anak dan wahana untuk memperoleh hiburan," katanya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009