Pekanbaru (ANTARA News) - Banjir akibat meluapnya Sungai Sebayang menyebabkan ratusan warga Desa Kuntu, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau, terisolasi.

"Warga terisolir karena jalan tergenang banjir," kata Camat Kampar Kiri, Luk Luar, ketika dihubungi ANTARA dari Pekanbaru, Selasa.

Luk Luar menjelaskan, jalan raya yang menghubungkan Desa Kuntu dengan Lipat Kain, Ibukota Kecamatan Kampar Kiri, tidak bisa lagi dilalui akibat tergenang banjir sejak pukul 06.00 WIB. Di jalan tersebut setidaknya terdapat tiga titik genangan air setinggi satu meter yang membuat jalur transportasi lumpuh.

"Warga tidak bisa kemana-mana kecuali pakai sampan," katanya.

Sedangkan, sekitar 500 warga yang tinggal di daerah tersebut juga tak bisa beraktivitas di luar ruangan karena ketinggian air di permukiman juga mencapai satu meter. Banjir menggenangi kebun karet milik warga sehingga tidak bisa dilakukan panen.

Selain itu, banjir juga menggenangi kantor balai desa dan sekolah di desa tersebut.

"Sekolah tak ada masalah karena murid sedang libur semester, tapi untuk banjir di kantor desa membuat petugas terpaksa mengungsi," katanya.

Menurut dia, banjir di tempat tersebut sudah dua kali terjadi pada bulan ini. Sebelumnya, banjir juga melanda desa tersebut pada pertengahan bulan dan sempat surut.

Meski begitu, lanjutnya, belum ada warga yang mengungsi akibat banjir tersebut.

"Kebanyakan bangunan adalah rumah panggung," katanya.

Ia menambahkan, bantuan bahan makanan telah banyak disalurkan kepada warga yang menjadi korban banjir. Menurut dia, bantuan dari Pemkab Kampar berupa beras sebanyak lima ton telah disalurkan pada Senin malam (28/12).
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009