Dolar menguat menjadi 91,72 yen pada perdagangan sore di Tokyo dari 91,62 yen di New York pada akhir Senin. Euro tergelincir ke 1,4373 dolar dari 1,4376 dolar, tetapi naik menjadi 131,80 yen dari 131,76 yen.
"Harapan pemulihan ekonomi di Amerika Serikat terus mendasari dukungan berkelanjutan untuk dolar," kata Yosuke Hosokawa, kepala forex di Chuo Mitsui Trust Bank.
"Pasar telah bereaksi positif terhadap data ekonomi AS baru-baru ini, termasuk angka pekerjaan," kata Hosokawa.
Data AS yang dikeluarkan pekan lalu menunjukkan bahwa klaim mingguan untuk manfaat pengangguran jatuh ke tingkat terendah sejak September 2008.
Menyusul peningkatan yang dramatis di pasar tenaga kerja AS pada November, ketika kehilangan pekerjaan dipersempit menjadi 11.000 dan tingkat pengangguran menukik ke 10,0 persen, menurut data resmi yang dirilis awal bulan ini.
Pasar juga menyambut baik laporan dari MasterCard Advisors Spending Pulse yang memperkirakan bahwa belanja ritel AS naik 3,6 persen selama periode puncak berbelanja mulai dari Thanksgiving hingga liburan Natal dibandingkan dengan tahun lalu.
"Tapi dukungan untuk dolar masih belum memiliki kekuatan sebagai pemain utama, karena eksportir, tidak hadir dari pasar di tengah musim liburan," kata Hosokawa.
Pasar melihat ke depan untuk indikator AS batch berikutnya yang keluar di kemudian hari, termasuk indeks kepercayaan konsumen Conference Board dan data tentang harga perumahan, kata para analis.
Terhadap mata uang Asia, dolar naik menjadi 1,4071 dolar Singapura dolar dari 1,4063 pada Senin, menjadi 32,29 dolar Taiwan dari 32,25 dolar Taiwan, menjadi 1.171,90 won Korea Selatan dari 1,169.80 won dan menjadi46,53 peso Filipina dari 46,40 peso.
Namun greenback jatuh menjadi 9.455 rupiah Indonesia dari 9.490 dan menjadi 33,37 baht Thailand dari 33,38 baht.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009