Jakarta (ANTARA News) - Mayjen TNI Zahari Siregar dipastikan menjadi Direktur Strategic Military Cell (SMC) Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Lebanon Selatan (UNIFIL) yang bermarkas di New York.
Penunjukkan Brigjen TNI Zahari Siregar itu, menyusul permintaan PBB kepada Indonesia untuk menetapkan salah satu perwira tingginya sebagai Direktur SMC UNIFIL, kata juru bicara TNI Marsekal Muda TNI Sagom Tamboen kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
"Beliau sudah resmi ditunjuk dan akan segera bertugas," katanya.
Mayjen TNI Zahari Siregar sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Nasional Indonesia.
Ketika dikonfirmasi ANTARA, Fikry mengatakan, Direktur SMC UNIFIL antara lain bertugas merumuskan kebijakan strategis yang akan diterapkan UNIFIL agar misinya menciptakan perdamaian dan stabilitas keamanan di Lebanon Selatan berhasil.
Keberadaan SMC baru dibentuk PBB pada misinya di Lebanon Selatan sedangkan dalam misi PBB lainnya di wilayah lain, keberadannya tidak ada.
Dalam misi perdamaian PBB di Lebanon Selatan, Indonesia merupakan negara dengan jumlah pasukan terbesar setelah Perancis dan Italia.
Jumlah personel PBB di Lebanon Selatan hingga 31 Oktober 2009 tercatat
15.000 orang yang didukung staf sipil internasional dan lokal.
Negara yang mengirimkan militernya dalam misi PBB di Lebanon Selatan adalah Belgia, Brunei Darussalam, China, Kroasia, Syprus, El Salvador, Perancis, Macedonia, Jerman, Ghana, Yunani, Guatemala, Hongaria, India, Indonesia, Irlandia, Italia, Luxembourg, Malaysia, Nepal, Selandai Baru, Polandia, Portugal, Qatar, Republik Korea, Sierra Leone, Slovenia, Spanyol, Tanzania dan Turki.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009