Jakarta (ANTARA) - Grup metal Burgerkill merilis mini album berjudul "Killchestra" dalam format CD, menyusul versi versi piringan hitam yang telah diedarkan sebelumnya.

Ebenz selaku gitaris Burgerkill mengatakan ide membuat album ini terjadi secara tidak sengaja. Awalnya, mereka hanya ingin membuat sebuah konser musik.

Ide pun terus bergulir hingga tercetus untuk merilis mini album yang dirangkum dari album pertama hingga keempat serta memberikan rasa baru pada Burgerkill.

"Idenya sederhana saja, kita pengin eksplorasi ke area baru dan esensi baru dan gimana sensasi baru dari mendengarkan musik Burgerkill. Karena memang bakal seru dan banyak pengalaman yang bisa digali karena yang kami mainin belum sampai ke sana dan kita pengin dapat rasa baru di Burgerkill," ujar Ebenz dalam jumpa pers daring, Selasa.

Baca juga: Burgerkill berencana gelar tur konser perayaan album perdana

Baca juga: Tur Burgerkill ke Amerika jadi momentum perluas jaringan

Ada enam lagu yang masuk dalam "Killchestra" yakni "Anjing Tanah", "Penjara Batin", "An Elegy", "Only the Strong", "Angkuh" dan "Tiga Titik Hitam". Burgerkill juga berkolaborasi dengan Alvin Witarsa untuk menggarap orkestranya.

Proses rekaman yang berlangsung di Praha ini berlangsung dengan cepat yakni selama 3,5 jam. Musik orkestranya sendiri dimainkan oleh 60 pemusik.

"Alvin sudah ada kenalan di Praha, jadi kami pikir pasti ngerjainnya lebih cepat. Jadi kami putusin, ayo kita rekaman di sana, ternyata setelah datang ke sana dari Indonesia kami cuma bawa partitur, ternyata prosesnya cepat sekali," kata Ebenz.

Di album ini Burgerkill juga mengajak Fadly Padi untuk membacakan doa di lagu "Tiga Titik Hitam". Lagu tersebut merupakan ciptaan dari Ivan Scumbag, personel Burgerkill yang telah meninggal dunia.

"Kami kirim doa aja lewat lagu ini biar yang mendengarkan lagu ini bisa mengamini. Ini kado Burgerkill untuk almarhum," kata Ebenz.

Baca juga: Kolaborasi Burgerkill dan Deadsquad siap menyerbu Eropa

Baca juga: Navicula, Burgerkill hingga Limp Bizkit jadi sajian Soundrenaline hari kedua

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020