Untuk hari ini ada tambahan 48 kasus baru

Denpasar (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali mencatat hingga Selasa jumlah pasien positif COVID-19 di daerah setempat yang telah sembuh secara kumulatif sebanyak 3.648 orang.

"Jika dipersentasekan, jumlah pasien sembuh mencapai 87,73 persen dari total kasus positif yang terkonfirmasi. Untuk Selasa ini saja, ada penambahan 24 orang yang dinyatakan sembuh," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra, di Denpasar, Selasa.

Dewa Indra mengemukakan, sebaran pasien positif COVID-19 yang telah sembuh secara kumulatif yakni di Kabupaten Jembrana (66), Tabanan (146), Badung (491), Denpasar (1.370), Gianyar (340), Bangli (388), Klungkung (343), Karangasem (237), dan Buleleng (215). Selain itu dengan domisi dari kabupaten lainnya di luar Bali sebanyak 32 orang dan 20 warga negara asing.

Sedangkan jumlah kumulatif pasien positif COVID-19 hingga hari ini menjadi 4.158 orang. "Untuk hari ini ada tambahan 48 kasus baru yang semuanya transmisi lokal," ucapnya.

Baca juga: Guru besar Undiksha Singaraja-Bali meninggal akibat COVID-19

Baca juga: 15 orang di PN Denpasar reaktif tes cepat COVID-19

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali juga mencatat pada hari ini ada penambahan satu pasien COVID-19 yang meninggal, sehingga jumlah kumulatif pasien yang meninggal dunia menjadi 51 orang atau 1,23 persen.

Sedangkan untuk pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) yang berada di 17 rumah sakit, dan dikarantina di Bapelkesmas, UPT Nyitdah, Wisma Bima, Hotel Ibis, Hotel Grand Mega dan BPK Pering) sebanyak 459 orang.

"Jumlah angka positif di Bali sebagian besar masih didominasi oleh transmisi lokal secara kumulatif sebanyak 3.767 orang," ujarnya.

Meskipun data kesembuhan pasien COVID-19 terus meningkat, pihaknya tetap mengajak semua lapisan masyarakat untuk tetap menjaga diri dan kesehatannya, dengan menerapkan protokol kesehatan dimana saja dan kapan saja sehingga antara satu orang dan yang lainnya akan saling menjaga.

Menurut dia, kesadaran dan partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan untuk menerapkan Protokol Kesehatan sesuai Tatanan Kehidupan Era Baru menuju Masyarakat Bali yang Produktif dan Bebas COVID-19.

"Untuk itu, marilah kita laksanakan protokol kesehatan dengan disiplin untuk selalu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak fisik, dan menghindari keramaian," kata mantan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali itu.

Baca juga: Sepuluh tahanan Kejari Denpasar sembuh dari COVID-19

Baca juga: Kalapas Kerobokan-Bali sebut tak terima tahanan baru selama 14 hari

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020