Jajaki Peluang Kerjasama Pengelolaan Ladang Migas di Angola
Jakarta, 29/12 (ANTARA) - Pertamina dan Sonangol (NOC dari Angola) sepakat akan mengadakan joint study bersama dari sejumlah lapangan migas yang terdapat di Angola baik onshore maupun offshore. Dan nanti hasil joint study tersebut akan menjadi dasar mana saja lapangan yang dapat dikelola secara bersama", demikian dikemukakan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan setelah mengadakan pertemuan dengan Chairman & CEO Sonangol Manuel Vicente di sela-sela pertemuan tingkat menteri Negara-negara OPEC yang berlangsung 22 Desember 2009 di Luanda, Angola.
Dengan produksi minyak yang mencapai 1,9 juta barrel per hari, Angola diprediksikan akan mampu memproduksi hingga di atas 2 juta barrel dalam 3 tahun mendatang. Hingga kini, sejumlah IOC seperti Total, Chevron, BP, ENI serta NOC lainnya seperti Petrobras dan Statoil sudah menjalin kerjasama dalam pengelolaan migas di Angola.
Dalam rangka menjajaki kesempatan kerjasama dan guna mendukung rencana peningkatan produksi migas Pertamina di masa datang, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) selama menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) ke-155 di Luanda, Angola juga turut mendampingi Menteri ESDM Darwin Z. Saleh dalam sejumlah pertemuan bilateral dengan menteri-menteri energy dari Angola, Qatar, Irak, dan Libya.
Khusus dengan Angola juga dijajaki kerjasama peningkatan kapasitas tenaga perminyakan Angola melalui joint study dan pelatihan di Indonesia. Sedangkan dengan pihak Qatar, kedua menteri juga telah sepakat untuk melakukan kerjasama untuk mensuplai dan memasok Elpiji dan LNG ke Indonesia melalui Pertamina. Produk Elpiji dari Qatar tersebut akan digunakan untuk menambah pemenuhan kebutuhan nasional terkait program konversi minyak tanah ke elpiji sedangkan produk LNG akan dipakai pada FSRU dalam hal pememuhan bahan baku listrik dan dapat pula dijajaki untuk memenuhi kebutuhan gas dalam negeri terutama ekspansi pabrik pupuk domestic.
Kehadiran Indonesia dalam pertemuan tingkat menteri Negara-neagara OPEC ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia untuk tetap menjalin persahabatan dengan negara-negara anggota OPEC. Meskipun Indonesia sudah tidak lagi merupakan anggota penuh, Indonesia menghargai upaya OPEC untuk menjaga stabilitas pasar minyak dunia, bahkan Indonesia akan mendukung upaya OPEC dengan menjembatani antara kepentingan OPEC dan aspirasi konsumen, khususnya negara-negara berkembang.
Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Basuki Trikora Putra, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Mobile Phone 08124306922, Email:Tiko_btp@pertamina.com
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2009