Berbicara di negara bagian Basque, Rubalcaba mengatakan pasukan keamanan Spanyol akan siaga khusus menghadapi ETA semasa kepemimpinan negaranya di Uni Eropa.
"ETA tak bisa bertindak sendiri dari tatanan internasional. Semua ini membuat kami akan meningkatkan kewaspadaan, berpendapat bahwa ETA mungkin akan melakukan serangan spektakuler untuk membuat hal itu dilakukan selama enam bulan kepemimpinan Eropa," katanya.
Dia mengatakan serangan tersebut akan termasuk penculikan untuk mendapatkan publikasi internasional, dengan tujuan membentuk negara Basque merdeka di bagian Spanyol Utara dan Prancis Selatan.
ETA, yang telah menewaskan lebih dari 850 orang dalam aksi pemboman dan penembakan selama empat dasawarsa terakhir, menggunakan penculikan sebagai salah satu taktik utamanya mendapatkan perhatian pada tahun 1980-an dan 1990-an.
Paling dikenal adalah aksi penculikan pada 1997, ketika kelompok itu menculik dan menembak Miguel Angel Blanco, seorang politisi lokal di wilayah Basque, setelah memberikan ultimatum 48 jam bagi pemerintah Spanyol untuk memindahkan semua tawanan ETA di seluruh Spanyol ke penjara-penjara di wilayah Basque.
Pasukan keamanan menyatakan percaya ETA telah mengalami kelemahan serius dengan penahanan ratusan anggotanya dalam beberapa tahun belakangan ini di Prancis dan Spanyol. Namun ternyata ETA masih mampu menimbulkan kerusakan.
Sebagian besar penduduk Basque cenderung ingin merdeka dari Spanyol meskipun hanya sedikit yang bersimpati kepada aksi kekerasan separatis, menurut hasil jajak pendapat.
Proses perdamaian Basque terakhir dimulai Maret 2006, namun berakhir kurang dari setahun setelah ledakan bom di bandara Madrid, yang menewaskan dua orang.(*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009