Ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Buleleng, Dewa Ketut Puspaka, di Singaraja, Selasa, menjelaskan, kejuaraan bulutangkis terbuka pertama di Kota Singaraja ini diikuti 106 peserta berasal dari Jepang, Jawa Timur dan utusan dari beberapa daerah di Bali.
"Dari Jawa Timur mengirimkan 16 pemain, sedangkan dari seluruh Bali sebanyak 70 pemain. Kejuaraan ini dimulai Senin, 28 Desember dan akan berakhir 31 Desember 2009," katanya.
Menurut dia, sejumlah pemain handal ikut dalam kejuaraan ini, seperti Agustinus Eko Sartono (Jawa Timur) yang mantan juara Singapura terbuka, Chandra Berata, andalan Bali. Selain itu ada pemain pelatda Bali asal Buleleng yang dipersiapkan menghadapi kejurnas bulutangkis, seperti Komang Agus dan Pande Gede Yamendra.
Ketua panitia kejuaraan ini, Putra Dana mengatakan, ajang ini termasuk kejuaraan bergengsi karena tampil pemain-pemain yang sering mengikuti kejuaraan-kejuaraan di tingkat nasional maupun internasional.
Dari Jepang misalnya, tercatat nama Kanamori yang beberapa kali berhasil keluar sebagai juara dalam berbagai turnamen di negeri Sakura serta Iwata yang namanya juga tak asing dalam kejuaraan penting di Jepang dan Indonesia.
Nomor-nomor yang dipertandingkan meliputi lima kategori, yakni tungal dewasa putra, tunggal dewasa putri, ganda dewasa putra, ganda dewasa putri serta ganda campuran dengan total hadiah mencapai Rp25 juta.
Manajer tim bulutangkis Jepang Shinji Bintoh yang juga pelatih menilai, daerah Buleleng mempunyai potensi yang tidak kalah dengan daerah lainnya, termasuk Jepang.
"Banyak atlet muda berbakat di sini, tinggal perlu pembinaan yang lebih intensif," katanya.
Shinji Bintoh bahkan cukup memberikan pujian, atas terlaksananya kejuaraan yang bertaraf internasional yang muncul dari kota kecil seperti Singaraja ini. Panitia dianggap berani menggelar turnamen yang melibatkan atlet luar negeri.
Bupati Buleleng, Putu Bagiada, berharap, dengan rutinnya digelar kejuaraan-kejuaraan, bahkan bertarap internasional, suatu saat akan lahir pemain-pemain nasional dari Buleleng. (*)
Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2009