Yogyakarta (ANTARA News) - Budaya menjadi andalan pariwisata Yogyakarta, sehingga produk budaya selalu dikedepankan untuk menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
"Berkaitan dengan hal itu, kami berencana membuat pusat pertunjukan seni selain pertunjukan balet Ramayana yang dapat dinikmati pada siang," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Tazbir di Yogyakarta, Senin.
Dengan demikian, menurut dia pada forum diskusi DPRD DIY, jika wisatawan ingin melihat pertunjukan seni pada siang, dapat pergi ke lokasi tersebut. Dalam hal ini, Yogyakarta cukup potensial karena banyak sanggar seni.
Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Marsono mengatakan kontribusi pariwisata budaya dalam menunjang perekonomian masyarakat DIY sangat besar.
Menurut dia, kesenian seperti angguk, debeg, emprak, gendring, moindreng, panjidhur, rodat, berjanjen, dan slawatan, cukup besar peranannya dalam mendukung eksistensi wisata di Yogyakarta.
"Kontribusi itu masih bisa ditingkatkan jika masyarakat pendukungnya mampu menciptakan keamanan, ketertiban, kebersihan, dan keramahan," katanya.
Sementara itu, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) DIY Ajiek Tarmizi mengatakan pemerintah baik provinsi, kabupaten maupun kota hendaknya saling bersinergi untuk mengelola wisata.
"Pemerintah provinsi sering tidak banyak berbuat sesuatu, karena dikerjakan tingkat kabupaten atau kota. Untuk itu, pemerintah hendaknya bisa membuat rumusan pariwisata jangka panjang, sehingga bisa saling mendukung dan tidak tumpang-tindih," katanya.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009