Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II telah memakai mobil dinas baru Toyota Crown Royal Saloon.
Pada acara penyerahan penghargaan Upakarti di Istana Negara, Jakarta, Senin, terlihat Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Pertanian Suswono, dan Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta sudah menggunakan mobil dinas baru itu.
Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mengaku harga mobil tersebut tidak mencapai Rp1 miliar per unit dan pembeliannya telah disetujui oleh DPR untuk menteri-menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
"Itu sesuai program jauh sebelum kabinet berakhir dulu, kita sama sekali tidak tahu siapa yang bakal di kabinet tapi berkewajiban untuk mempersiapkan pada kabinet yang akan datang siapa pun kabinetnya. Tapi ketika itu sudah dirancang dan sudah dibawa ke DPR dan sudah disetujui. Karena sudah disetujui oleh DPR, maka bisa direalisir sekarang," jelas Sudi.
Sudi mengatakan usia pakai kendaraan dinas menteri yang lama Toyota Camry sudah melampaui lima tahun dan sudah tidak efektif lagi. Sudi mengaku ia sendiri sering membawa Toyota Camrynya ke bengkel sewaktu menjabat Sekretaris Kabinet.
"Usia pakai kendaraan selama lima tahun itu sudah menunjukkan ketidakefektifan lagi. Apalagi kemarin kelasnya Camry. Saya merasakan seringkali ke bengkel," ujarnya.
Sudi mengatakan, mobil dinas menteri Toyota Camry kini telah dikembalikan ke Sekretariat Negara. Untuk pemilihan Toyota Crown Royal Saloon yang terlihat lebih elegan, Sudi menilai, tidak berlebihan karena mobil jenis itu hanya satu tingkat di atas Toyota Camry.
"Saya kira tidak berlebihan. Tipenya sederhana, hampir sama dengan Camry hanya mungkin satu klik lebih baru. Crown itu sudah digunakan setingkat Pangdam, Kapolda jaman dulu bahkan bisa dilihat perbandingan yang dipakai di tingkat provinsi malah tampilannya jauh lebih bagus yang dipakai," tuturnya.
Sudi mengatakan, Toyota tetap dipilih untuk kendaraan dinas para menteri karena paling banyak digunakan di Indonesia sehingga perawatannya lebih mudah.
"Kan dulu pernah ada Volvo, harganya mahal, sekali masuk bengkel harganya wah perbaikannya dan mahalnya. Sedangkan Toyota suku cadangnya sudah banyak dan perawatannya mudah berikutnya praktis," demikian Sudi.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
Oh Indonesiaku
hampir tiga kali lipat wah itu gimana tu pak.