Samarinda (ANTARA) - Puluhan Mahasiswa Kalimantan Timur yang tergabung dalam Aliansi Garda Mulawarman menggelar aksi demo di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) Senin (17/8), bertepatan dengan peringatan HUT RI ke-75.
Aksi tersebut dilakukan sebagai penolakan terhadap Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja yang dinilai hanya berpihak kepada para pemilik modal.
Aksi dimulai dengan melaksanakan seremonial upacara penghormatan bendera merah putih, sekaligus menyampaikan orasi politik oleh koordinator lapangan.
Baca juga: Mahasiswa Untidar kibarkan bendera ukuran besar di Jembatan Blondo
Baca juga: Warga Pulau Kodingareng gelar aksi bersih pantai jelang HUT RI
Baca juga: HUT RI, PGN gratiskan pelanggan Gasku
“Ini merupakan bentuk hari peringatan terhadap kemerdekaan kita, dan sebagai peringatan pula bagi wakil rakyat bahwa RUU Omnibus Law Cipta Kerja tidak sama sekali memihak kepada rakyat,” kata Humas Aksi Muhammad Kholid Saifullah.
Aktivis yang akrab disapa Kholid tersebut mengatakan aksi dilakukan Mahasiswa di seluruh daerah didorong oleh keresahan bahwa apabila Undang - Undang tersebut disahkan, maka tindakan perusakan lingkungan, marjinalisasi masyarakat adat, rendahnya upah buruh kerja, dan potensi PHK massal dapat terjadi secara legal di Indonesia.
“Kami aliansi BEM se-Indonesia beserta kaum buruh, tani, pegiat lingkungan nasional. Sudah melakukan aksi tuntutan sejak tanggal 14 kemarin dan puncaknya adalah hari ini,” sambungnya.
Menurut Khalid, jika RUU ini disahkan, maka gerakan elemen masyarakat akan berkonsolidasi kembali, dan akan mendatangi gedung-gedung DPR di seluruh daerah untuk bersama menolak Undang-Undang tersebut.
Pewarta: Arumanto
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020