Jambi - (ANTARA News) - Ada delapan orang tewas akibat diterkam harimau Sumatera (panthera tigris sumatrea) selama 2009, ungkap data Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi.
"Selama tahun ini ada delapan kasus orang tewas dan satu orang selamat akibat diterkam harimau sedangkan tiga orang luka-luka akibat diterkam beruang," kata Kepala Tata Usaha BKSDA Provinsi Jambi, Agung Widodo, Senin.
BKSDA selama 2009 mencatat enam kasus konflik antara satwa dengan manusia diantaranya adalah konflik harimau dengan manusia dan beruang dengan manusia yang terjadi di beberapa kabupaten dalam Provinsi Jambi.
Diperkirakan jumlah penanganan kasus konflik antara satwa dengan manusia selama tahun ini jumlahnya meningkat, namun pihak BKSDA tidak bisa membandingkan jumlah angka kasus pada 2008 dengan 2009.
"Yang dicatat BKSDA Jambi selama tahun ini hanya ada enam kasus konflik satwa liar dengan manusia diantaranya antara manusia dengan harimau dan beruang," kata Agung.
Kasus pertama yang dicatat BKSDA Jambi adalah konflik manusia dengan beruang yang terjadi di Desa Lubuk Kambing Kecamatan Merlung Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan tiga orang mengalami luka-luka yakni Nurmi (40), Bujang Harmen (45) dan Zakaria (52).
Konflik manusia dengan harimau yang terjadi selama 2009 korban pertama adalah Rabain (40) yang tewas diterkam harimau di Desa Pematang raman Kecamatan Kumpe ilir Kaupaten Muarojambi, kedua di Desa Puding Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muarojambi dengan korban tewas dua orang yakni Suyud (50) dan Imam Mujianto (21) dan yang selamat hanya Efriyanto (28).
Terkaman harimau kembali terjadi di kawasan hutan lindung gambut tepatnya di Kecamatan Sungai Gelam Pancoran Kabupaten Muarojambi dengan dua korban tewas adalah Alianto (50) dan Deri (18).
Di kawasan Pall 10 Kecamatan Sungai Gelam Kabuaten Muarojambi juga terjadi lagi manusia tewas diterkam harimau yakni Koiri (35) dan kasus terakhir dua orang tewas juga diterkam harimau di Desa Muara Mendak Kabupaten Bayung Lincir perbatasan antara Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi dengan korban warga Jambi yakni Muis Mulyadi (38) dan Musliadi (29).
"Terjadinya konflik antara manusia dengam satwa liar dikarenakan beberapa faktor diantaranya adalah habitat satwa tersebut yang semakin tergerus oleh aktifitas manusia di dalam hutan lindung tempat mereka hidup," kata Agung Widodo.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009