Magetan (ANTARA News) - Dua jenazah pendaki yang tewas di Gunung Lawu (3265) pada Senin dini hari, dievakuasi oleh gabungan tim SAR ke Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
"Saat ini kedua jenazah pendaki tersebut telah disemayamkan di ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Sayidiman Magetan," ujar Kapolsek Plaosan, AKP Trito, yang juga merupakan bagian dari tim SAR gabungan, Senin sore.
Menurut dia, karena jenazah ditemukan masih di wilayah Jawa Timur maka atas kesepakatan tim, kedua jenazah akhirnya dievakuasi ke Magetan. Padahal, sebelumnya sempat disepakati korban akan dievakuasi melalui jalur Jawa Tengah, Cemoro Kandang.
Kedua jenazah tersebut adalah, Jumain (23) warga Demak dan Muji Rachman (18) warga Candi Todanan, Blora. Kedua korban merupakan bagian dari 125 pendaki dari Paguyuban Condro Mowo, Blora, yang akan melakukan ritual keagamaan di bulan Suro (Muharram) di Hargo Dalem Gunung Lawu sejak Minggu (27/12).
Mereka terbagi dalam tiga rombongan yang naik Gunung Lawu melalui tiga jalur, yakni jalur Jawa Timur Cemoro Sewu, jalur Jawa Tengah Cemoro Kandang, dan jalur Ngawi Jogorogo.
Tirto menambahkan, selain evakuasi kedua jenazah, beberapa pendaki yang sebelumnya belum ditemukan akhirnya juga sudah dapat ditemukan dan di bawa turun sekalian oleh tim evakuasi.
"Dengan di bawanya turun kedua jenazah dari Gunung lawu maka proses pencarian telah selesai. Saat ini petugas tinggal mengurusi pemulangan jenazah ke kampung halaman, yakni di Demak dan Blora, Jawa Tengah," tuturnya.
Sebelumnya, evakuasi jenazah dan pencarian para pendaki yang diperkirakan berada di Hargo Dalem sulit dilakukan karena posisi korban berada pada ketinggian 3.100 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Sedangkan, Hargo Dalem sendiri berjarak sekitar 6,5 kilometer dari Pos Pantau Cemoro Sewu Magetan. Untuk menuju ke Hargo Dalem, petugas membutuhkan waktu lima hingga enam jam perjalanan mendaki dengan kondisi jalur yang cukup curam.
Hargo Dalem hanya berjarak sekitar 200 meter dari puncak Gunung Lawu yang berada di ketinggian 3.265 mdpl. Diduga, cuaca yang cukup dingin saat pendakian, serta persiapan logistik yang minim itulah membuat kondisi rombongan para pendaki lemah.
Tim SAR gabungan terdiri atas relawan Anak Gunung Lawu (AGL), TNI/Polri, polisi hutan KPH Lawu, DS, dan pemkab setempat. Sebetulnya, petugas di pos pendakian baik Jawa Timur maupun Jawa Tengah telah memperingatkan pendaki untuk tidak mendaki gunung karena cuaca yang tidak bersahabat.
Diperkirakan, pendaki yang tewas dan hilang tersebut mendaki Gunung Lawu dengan melalui jalur yang tidak resmi, yakni salah satunya melalui jalur Jogorogo Ngawi. Sementara Jalur resmi Gunung Lawu sendiri hanya melalui Jawa Timur Cemoro Sewu dan Jawa Tengah Cemoro Kandang.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009