Jakarta (ANTARA) - Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Sydney, Australia, Lydia Ratu Munthe merasa gembira dapat mengikuti upacara virtual Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang disiarkan dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin.
"Mendapat undangan mengikuti upacara virtual adalah kesempatan yang menggembirakan," ucap Lydia Ratu Munthe berdasarkan siaran pers Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, di Jakarta, Senin.
Lydia mengaku selalu rutin mengikuti peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di Sydney, setiap tahunnya.
Baca juga: HUT RI, Kementerian Kelautan dan Perikanan gelar upacara bawah air
Dia menceritakan telah diberikan kesempatan pada Februari 2020 lalu untuk mengikuti langsung upacara peringatan kemerdekaan di Istana Merdeka yang diselenggarakan pada bulan ini.
Namun rencana itu kandas karena situasi pandemi COVID-19.
"Sewaktu Presiden Jokowi datang pada bulan Februari lalu ke Australia, kami mendapat kesempatan untuk tatap muka dan perwakilan-perwakilan tim kami akan mendapat undangan mengikuti acara di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 2020," ujarnya.
Situasi pandemi COVID-19 menyebabkan upacara peringatan kemerdekaan tidak digelar sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, untuk mencegah penyebaran COVID-19 sekaligus mengedepankan keselamatan dan kesehatan masyarakat.
Baca juga: Trump sampaikan pesan demokrasi kepada Jokowi dalam momen HUT ke-75 RI
"Berhubung keadaan COVID-19, harapan kami terpaksa kandas," tutur Lydia.
Namun, adanya undangan untuk mengikuti upacara kemerdekaan dari Istana Merdeka secara virtual membuatnya kembali bersemangat.
Dengan gembira, Lydia selalu mengikuti proses geladi upacara yang dilakukan sebanyak dua kali sebelum upacara pada 17 Agustus 2020.
Di hari yang ditunggu-tunggu, Lydia juga mengenakan busana adat Batak Toba untuk memeriahkan suasana.
“Saya mengenakan baju adat Batak Toba. Maknanya adalah representasi kebudayaan dari nenek moyang kita yang kita banggakan dan mengharapkan anak-cucu kita akan mengingat dan mengikutinya," ujarnya.
Baca juga: Penyelam wanita di Raja Ampat kibarkan bendera di bawah laut
Dia juga sangat bangga melihat Presiden Joko Widodo tampil dengan mengenakan busana adat Nusa Tenggara Timur (NTT) saat memimpin Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Suami Lydia berasal dari daerah NTT.
"Bangga Bapak Jokowi memakai pakaian adat NTT, lebih spesifik lagi dari Kepulauan Timor yang mana suami saya juga berasal dari NTT," ungkapnya.
Lydia berharap segenap bangsa di manapun berada dapat tetap mencintai Indonesia dengan sepenuh hati.
"Harapan untuk anak bangsa penerus agar tetap mencintai NKRI dengan sepenuh hati, merasa mempunyai kebangsaan dan menjunjungnya tinggi agar bangsa Indonesia dihormati dan dihargai oleh negara lain," ujarnya.
Baca juga: Presiden pimpin upacara penurunan bendera Merah Putih
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan upacara peringatan HUT ke-75 Republik Indonesia dilangsungkan dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 namun tetap hikmat dan cerdas
"Hanya karena protokol kesehatan kita menghindari penyebaran COVID-19, tapi kami yakin dengan protokol kesehatan acara tetap hikmat dan cerdas," kata Bey.
Konsep upacara juga sederhana, namun tetap mengusung seni dan nilai budaya nusantara.
"Tentu dari konsep adalah kita lihat sangat sederhana, yang biasanya pukul 09.00 sudah ramai dengan berbagai seni dan budaya di halaman (istana) tapi sekarang dipindahkan ke televisi atau ruang virtual," kata Bey menambahkan.
Baca juga: Xi Jinping kirim surat untuk Jokowi terkait HUT ke-75 RI
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020