negara ini akan kuat kalau pertanian kuat
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan peringatan HUT ke-75 RI merupakan momentum yang tepat untuk mewujudkan sektor pertanian yang maju, serta menjadi garda terdepan pertahanan suatu negara, terutama pada masa pandemi COVID-19.
Peringatan HUT RI di Kementerian Pertanian tahun ini terasa berbeda. Upacara bendera memperingati Hari Kemerdekaan kali ini digelar secara virtual akibat pandemi COVID-19 yang masih melanda Tanah Air bahkan hampir di seluruh negara.
"Saatnya Kementerian Pertanian bersama petani membuktikan bahwa negara ini akan kuat kalau pertanian kuat, saatnya membuktikan bahwa kita mampu bekerja secara maksimal dengan mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini," kata Mentan Syahrul saat menghadiri acara peringatan HUT Ke-75 RI di Auditorium Gedung F, Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jakarta, Senin.
Dalam momentum peringatan Hari Kemerdekaan ini, Mentan Syahrul juga menyerukan agar semua pihak, baik dari unsur pemerintahan hingga petani dan pemangku kepentingan dapat menunjukkan semangat gotong royong dengan terlibat langsung pada proses pembangunan sektor pertanian.
Keterlibatan ini, menurut Mentan sangat dibutuhkan dalam memperkuat ekonomi nasional akibat pandemi COVID-19 yang berkepanjangan.
Pada rangkaian acara peringatan HUT Ke-75 RI, Mentan Syahrul juga memberikan penghargaan tanda kehormatan "Satyalancana Karya Satya" dari Presiden RI kepada 208 pegawai Kementerian Pertanian atas kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran dan kedisiplinannya selama 10, 20 dan 30 tahun dalam melaksanakan tugas sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Saya berharap 208 pegawai yang menerima penghargaan ini dapat menjadi teladan bagi yang lain," ungkap Syahrul
Selain itu Mentan juga memberikan penghargaan kepada Aparatur Sipil Negara, Unit Kerja, Petani dan stakeholder yang telah menunjukkan prestasi dan kolaborasi di sektor pertanian.
Penghargaan tersebut diberikan kepada 183 penerima dari 30 kategori, diantaranya Kabupaten dengan produksi beras tertinggi tahun 2019, Petani Porang Berprestasi, Perusahaan eksportir terbaik, Dinas provinsi pengembangan Kawasan perkebunan terbaik, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Berpredikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) Nasional, Penyuluh Pertanian Teladan, Petani Berprestasi, Lembaga Usaha Pangan Masyarakat (LUPM) Terbaik, Nominator Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2020 dan peneliti berprestasi.
"Penghargaan ini diberikan atas motivasi, kerja keras, dukungan dan kerjasama dari Bapak/Ibu dan tim yang solid, sehingga saya yakin dan optimis dapat memberikan yang terbaik bagi bangsa meskipun di tengah keterbatasan kondisi saat ini," kata Mentan
Mengakhiri sambutannya, Mentan mengungkapkan apresiasinya kepada seluruh jajaran Kementerian Pertanian atas kerja keras dan semangat yang telah dilakukan, terutama di tengah kondisi pandemi COVID-19.
Kondisi yang masih diliputi keprihatinan tentunya sangat berpengaruh terhadap beberapa sektor pembangunan di Indonesia, tak terkecuali sektor pertanian.
Namun demikian, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa PDB sektor pertanian menjadi penyumbang tertinggi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan II 2020 yang mengalami penurunan sebesar 4,19 persen (Q to Q) dan secara year on year (yoy) turun 5,32 persen.
PDB pertanian tumbuh 16,24 persen pada triwulan-II 2020 (q to q) dan bahkan secara yoy, sektor pertanian tetap berkontribusi positif yakni tumbuh 2,19 persen.
Baca juga: Menkop dan Mentan sepakat percepat wujudkan korporasi petani
Baca juga: Mentan: Food estate di Kalteng bakal manfaatkan modernisasi pertanian
Baca juga: Pastikan percepatan tanam, Mentan serukan jajarannya turun ke lapangan
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020