"Prediksi kami penumpang KA untuk kelas ekonomi, bisnis, dan kelas eksekutif pada libur natal dan tahun baru, yakni mulai 21 Desember 2009 hingga 2 Januari 2010 mencapai 190 ribu orang lebih, atau meningkat 10 persen dibanding tahun lalu sebanyak 168 ribu penumpang," kata Humas PT KA Daops VI Yogyakarta Eko Budiyanto, Minggu.
Menunrut dia, peningkatan jumlah penumpang, baik yang datang maupun berangkat telah terjadi sejak 18 Desember lalu setelah memasuki masa libur sekolah.
"Sejak libur panjang sekolah peningkatan jumlah penumpang mulai terasa, baik mereka yang datang maupun yang berangkat, dan hampir semua kereta yang berangkat okupansi mencapai 100 persen, sedangkan kereta yang datang, semuanya juga penuh penumpang," katanya.
Ia mengatakan puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 3 Januari 2010, khsusnya untuk penumpang yang berangkat. "Puncak arus balik kami perkirakan terjadi pada 3 Januari, atau hari terakhir masa libur, dan kami telah menyiapkan satu rangkaian kereta tambahan yaitu KA Eksekutif Argolawu Liburan," katanya.
Eko mengatakan pihaknya pada 27 Desember memberangkatkan satu rangkaian KA Eksekutif Argo Lawu Liburan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi lonjakan jumlah penumpang.
"Kemungkinan banyak warga masyarakat setelah liburan natal di Yogyakarta ingin merayakan tahun baru di Jakarta, sehingga mereka kembali pada 27 Desember," katanya.
Ia mengatakan saat ini tiket kereta api untuk semua kelas masih tersedia dalam jumlah mencukupi, sehingga calon penumpang tidak perlu khawatir kehabisan tiket.
"Selain KA tambahan, kami juga akan mengoptimalkan daya lokomotif seperti untuk kelas bisnis dari sebelumnya hanya menarik delapan gerbong, ditambah menjadi sepuluh gerbong. Begitu pula kelas ekonomi, juga akan kami optimalkan," katanya.
Sedangkan mengenai keamanan, menurut dia sampai saat ini masih kondusif dan terkendali, tidak ada kendala berarti yang mengganggu kelancaran perjalanan kereta api.
"Kami melakukan patroli di lintasan rel kereta api secara rutin untuk mengantisipasi kemungkinan adanya gangguan pada lintasan itu, terutama pada musim hujan, meskipun di wilayah Daops VI kondisi tanahnya relatif stabil dan tidak ada kawasan rawan banjir.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009