Meulaboh (ANTARA) - Ribuan masyarakat nelayan di sejumlah kabupaten/kota di Aceh sepanjang Senin, menghentikan aktivitas melaut untuk menghormati Hari Ulang Tahun ke-75 Kemerdekaan (HUT) Republik Indonesia pada 17 Agustus 2020.
“Penghentian aktivitas melaut pada hari kemerdekaan ini, merupakan bentuk kecintaan nelayan Aceh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata Ketua Komunitas Adat Panglima Laut Kabupaten Aceh Barat, Amiruddin, di Meulaboh, Senin.
Menurut dia, keputusan tidak melaut pada hari kemerdekaan tersebut juga sudah menjadi keputusan seluruh komunitas masyarakat nelayan di Aceh, yang menyatakan bahwa peringatan hari kemerdekaan ditetapkan sebagai salah satu hari pantang melaut di Aceh.
Selain hari kemerdekaan, kata Amiruddin, hari pantang melaut bagi nelayan di Aceh juga berlaku setiap hari jumat setiap di setiap pekan, kemudian pada perayaan hari raya Idul Fitri, hari raya Idul Adha, serta pada peringatan gempa dan tsunami Aceh setiap 26 Desember setiap tahun.
Ia juga menambahkan, apabila ada masyarakat nelayan yang nekat melaut pada hari kemerdekaan, maka Komunitas Adat Panglima Laut Aceh Barat atau pun di Aceh akan menjatuhkan sanksi adat kepada nelayan yang melakukan pelanggaran.
Diantaranya seperti penyitaan seluruh hasil tangkapan ikan, serta larangan melaut selama beberapa hari ke depan serta sejumlah sanksi adat lainnya.
“Kita juga melakukan pengawasan di setiap muara sungai di Aceh Barat, sehingga tidak ada nelayan yang melaut pada hari kemerdekaan ini,” kata dia.
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020