Yogyakarta (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menilai peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia yang berlangsung di tengah pandemi COVID-19 semakin meneguhkan makna kemerdekaan bukan sekadar kata.

"Meski upacara peringatan ini dilaksanakan secara sederhana dengan mematuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19, momentum ini justru meneguhkan makna kemerdekaan bukan sekadar kata," kata Sultan saat menjadi inspektur Upacara Pengibaran Bendera Peringatan HUT Ke-75 Kemerdekaan RI di halaman Gedung Agung, Yogyakarta, Senin.

Raja Keraton Yogyakarta ini berharap peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi momentum masyarakat untuk berkarya tanpa batas.

Baca juga: Peziarah datangi TMPUN Kalibata untuk kenang jasa pahlawan

Saat ini, kata Sultan, juga merupakan kesempatan yang tepat untuk refleksi dan introspeksi sebagai ancangan mencapai Indonesia maju dengan semangat "Bangga Buatan Indonesia".

"Tema ini adalah representasi Pancasila, sekaligus simbolisasi Indonesia yang mampu memperkokoh kedaulatan dan persatuan-kesatuan," kata dia.

Ia mengatakan pada era digital ini, yang diminta adalah etos kerja kreatif-inovatif didukung dengan kedisiplinan. "Selain keuletan bekerja dan belajar serta berbagi agar bisa berperan dalam kemajuan dunia," kata dia.

Kultur keunggulan, lanjut dia, harus ditumbuhkan, dimulai dari arena pendidikan yang digerakkan dengan visi yang besar yang sanggup meminta pengorbanan dari segenap warga.

Baca juga: Pelaku wisata di Gunung Kidul gelar upacara HUT RI di Gua Jlamprong

"Dipandu oleh strategi cerdas, agar sumber daya yang terbatas pun bisa cukup. Dimotori oleh inovasi kreatif, dikawal oleh sikap antisipatif-responsif, dan didukung oleh karakter ketekunan," kata dia pula.

Pondasi prestasi "keunggulan-keakbaran" itu, kata dia, adalah budaya yang menjadi modal utama pendorong kemajuan negara-negara maju. Budaya yang bertumbuh ialah kerja keras, disiplin, berhemat dan mengutamakan pendidikan.

"Sekaranglah saatnya kita bangkitkan gerakan kebudayaan untuk mengisi makna nyata renaisans Yogyakarta menuju peradaban maju dan bermartabat. Marilah energi itu kita sinergikan, agar menjadi kekuatan dahsyat sebagai wahana menuju Indonesia Maju dalam suasana gotong-royong, guyub-rukun dan aman-damai," kata Sultan HB X.

Baca juga: Merah Putih sepanjang 75 meter dibentangkan di Bukit Modus TN Rawa Opa

Upacara di halaman Gedung Agung, Yogyakarta digelar dengan memperhatikan protokol kesehatan dan berlangsung secara sederhana.

Jika biasanya upacara dimulai pukul 10.00 WIB, kali ini, upacara dilaksanakan mulai pukul 07.00 WIB dan langsung ke acara inti yakni pengibaran bendera tanpa seremonial perayaan.

Selain Sultan HB X, Acara itu hanya dihadiri Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X beserta jajaran Forkominda DIY.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020