Borobudur, Jawa Tengah (ANTARA News) - Dua seniman di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Cipto Purnomo dan Wawan Geni menggelar pameran bertajuk "Mimpiku Mimpimu" sebagai bagian dari proses pencarian karakter.
Pameran lukisan dan patung di Galeri Limanjawi Art House, sekitar 500 meter sebelah timur Candi Borobudur, berlangsung hingga 25 Januari 2010 dan dibuka oleh kolektor lukisan Kota Magelang, Dedi Irianto, di Borobudur, Sabtu.
Sebanyak 25 karya lukis dan sejumlah patung bertema gajah dipamerkan di galeri yang terletak di Dusun Tingal, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur itu.
Cipto dan Wawan adalah anggota Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI). Cipto pernah mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas karya patung Buddha terkecil dari bahan emas pada 2009 sedangkan Wawan memperoleh penghargaan serupa atas karya lukisnya dengan teknik bara pertama di Indonesia pada 2006.
"Bagi saya, pameran kali ini merupakan proses pencarian karakter. Harapannya semakin mendewasakan cipta, rasa, dan karsa dalam proses berkesenian kami," kata Cipto.
Ia menyebut mimpi sebagai penyemangat manusia dalam menjalani kehidupannya. Mimpi, katanya, telah menjadi suplemen bagi perwujudan dinamika hidup."Ada kegelisahan dalam mengonfigurasi suatu karya seni," katanya.
Wawan mengatakan, mewujudkan suatu impian menjadi karya lukis sebagai bagian dari suatu perjalanan hidup.
Pembukaan pameran itu antara lain ditandai dengan prosesi jalan kaki dari Gandok Seni "Boediardjo" di tepi Jalan Balaputera Dewa, Borobudur, menuju Galeri Limanjawi Art House yang berjarak sekitar 200 meter.
Sekujur tubuh Cipto dan Wawan bercat warna biru, dipayungi dua seniman Borobudur lainnya, saat menjalani prosesi itu.
Sejumlah penyair Magelang seperti E.S. Wibowo, Haris Kertarajasa, Dorothea Rosa Herliany secara berturut-turut membacakan puisi masing-masing, sedangkan anggota sebuah klub sepeda setempat menggelar performa di halaman galeri milik pimpinan KSBI, Umar Khusaeni itu.
Dedi yang juga pengelola Galeri Seni dan Studio Budaya Langgeng Kota Magelang, mengatakan, selama sekitar dua tahun terakhir dunia seni rupa di Indonesia ditelan pasar.
"Kini sedang banyak pameran dimana-mana. Karya seni rupa di Indonesia yang berkembang secara kuantitas harus diimbangi dengan kualitas, melalui suatu riset, sehingga seniman tidak sekadar membuat karya tetapi memberi nilai tambah bagi kehidupan," katanya.
Lukisan yang dipamerkan oleh dua seniman Borobudur itu antara lain berjudul "Rejeki", "Take and Give", "Panen", "Dialog Batin" (Wawan), "I Love You", "Come to Me", "Relax", dan "Be Your Self" (Cipto).(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009