Pada Jumat (25/12), pengunjung Dufan tercatat mencapai 10.070 orang.
"Pada Sabtu sampai pukul 15.00 WIB, jumlah pengunjung sudah mencapai 10.698 orang," kata Humas PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Nicke Putri, saat ditemui di sela-sela acara ITB Fair di Dunia Fantasi, Jakarta, Sabtu sore.
Sedangkan hingga pukul 15.00 WIB, telah mencapai 44.750 orang. Ia menjelaskan Ancol tidak mematok target pengunjung yang harus dicapai dalam tiga hari libur panjang Natal ini.
"Kami hanya menetapkan target pengunjung di seluruh kawasan Taman Impian Jaya Ancol pada malam tahun baru saja," ujar Nicke.
Pengunjung pada malam pergantian tahun 2009 ke 2010 tersebut ditargetkan mencapai 350 ribu orang.
Berdasar pantauan, pengunjung Dunia Fantasi pada hari kedua dari tiga hari libur panjang Natal ini cukup padat. Kondisi itu terlihat dari antrian panjang yang terjadi hampir di sejumlah wahana permainan.
Misalnya di wahana permainan kincir raksasa Bianglala, antrian di wahana tersebut hingga mencapai 50 meter melebihi batas tempat mengantri yang semestinya.
Kepadatan pengunjung itu dikeluhkan oleh Ester Yolanda (22), salah satu pengunjung dari Bintaro Sektor 9, Jakarta Selatan.
Ester yang datang bersama ayah dan ibunya kesal karena harus mengantri lebih dari 30 menit di wahana Bianglala.
"Dengan kondisi seperti ini, paling kami hanya bisa bermain di beberapa wahana saja," keluh Ester. Padahal tiket masuk Dunia Fantasi sebesar Rp150 ribu per orang menurutnya cukup mahal.
Pengunjung lainnya, Esaf (31) warga Kampung Lele, Bekasi, mengeluhkan membludaknya pengunjung Dunia Fantasi.
"Mau bagaimana lagi, Dufan kami pilih karena paling lengkap hiburannya," kata Esaf. Kekesalan Esaf makin bertambah, setelah adanya tawaran untuk tidak antri dari seseorang yang "mengaku" petugas Dufan, asalkan membayar Rp 100 ribu, untuk lima orang.
Pantauan di pantai Marina Ancol, juga ramai dikunjungi wisatawan lokal. Salah satunya Fahmi (31) warga Kelapa Gading yang datang bersama istri dan dua anaknya.
"Saya pilih piknik ke pantai, selain harganya murah hanya membayar tiket masuk saja," katanya.(*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009