"Berita-berita yang dihasilkan cukup proporsional dan menyejukkan," katanya seusai memimpin rakor Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Jeddah, Sabtu.
Menurut dia, hasil kinerja wartawan mudah dievaluasi karena sifatnya terbuka, mudah diakses publik dan direkam dengan perangkat elektronik.
Slamet juga menyetujui usulan pencetakan buku hasil kinerja wartawan yang tergabung dalam MCH untuk digunakan sebagai acuan bagi media yang akan meliput penyelenggaraan ibadah haji di tahun-tahun mendatang.
"Saya kira usulan ini cukup layak untuk ditindaklanjuti," ujarnya.
Dalam kesempatan itu koordinator MCH Daker Jeddah Hartono Harimurti dari Suara Merdeka mengusulkan agar fasilitas kerja bagi MCH ditingkatkan lagi, karena menurut dia, di Jeddah, wartawan yang tergabung dalam MCH tidak memiliki ruang kerja, sehingga harus bekerja di lantai ruang tamu tempat menginap.
Sementara di MCH di Madinah, ruang kerja dan ruang menginap mereka cukup representatif namun perlengkapan elektronika untuk pengiriman berita kurang memadai, sedangkan di MCH di Mekah, perlengkapan pengiriman berita lumayan, namun ruang menginap mereka terlalu sempit.
Hartono juga mengusulkan agar di masa-masa mendatang, MCH dilengkapi dengan studio mini untuk media elektronika, baik untuk siaran radio maupun televisi.
Ia juga berharap agar Depag memfasilitasi akses MCH terhadap narasumber dari tuan rumah penyelenggara ibadah haji yakni Kerajaan Arab Saudi sehingga informasi tidak hanya diperoleh dari narasumber Indonesia seperti dari Konjen RI di Jeddah, Kantor Misi Urusan Haji di Jeddah atau pejabat di PPIH.
Menurut catatan ANTARA, wartawan yang tergabung dalam MCH memang minim informasi dari tuan rumah misalnya mengenai persiapan yang dilakukan pemerintah Arab Saudi, fasilitas yang disiapkan, peraturan, data atau informasi lainnya menyangkut kegiatan dan penyelenggaraan ibadah haji.
Anggota MCH dalam musim haji l430H ini berjumlah 27 wartawan cetak, radio dan TV dan portal yang penempatannya dibagi dalam tiga wilayah kerja yakni di Jeddah, Madinah dan Mekah.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009