Surabaya (ANTARA News) - Iklim perdagangan di Provinsi Jawa Timur menjelang Tahun Baru 2010 diproyeksi aman karena ketersediaan bahan pokok di provinsi mengalami surplus.

"Indikator amannya kondisi perdagangan di Jatim dipicu melimpahnya hasil panen di wilayah ini atau melebihi target panen," kata Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jatim, Chairul Djaelani, saat dihubungi ANTARA, di Surabaya, Sabtu malam.

Melimpahnya hasil panen tersebut, jelas dia, terlihat pada komoditas gula lokal di wilayah ini.

"Bahkan, sesuai data Disperindag Jatim diproyeksi persediaannya dapat memenuhi permintaan pasar antara akhir 2009 dan April 2010," katanya.

Di sisi lain, ia mengimbau, masyarakat Jatim tidak perlu bersikap "panic buying" (membeli barang dalam jumlah banyak) saat itu.

"Sikap panik itu harus dihindarkan sejak saat ini karena bisa meredam gejolak harga pada sejumlah komoditas," katanya.

Ia mengaku, efek psikologis pasar tersebut sulit dihindarkan. Namun, hal itu harus dilakukan agar tidak menimbulkan gejolak harga.

"Jika tidak, maka harga beberapa kebutuhan bahan pokok di pasaran bisa naik sekitar 10 persen dari harga normal," katanya.

Menanggapi kondisi itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Zainal Abidin, meyakini, harga beragam komoditas menjelang Tahun Baru 2010 tidak meningkat tajam.

"Jika ada kenaikan, peningkatan harganya masih bisa dijangkau masyarakat," katanya.

Kini, tambah dia, sejumlah komoditas yang sudah mengalami pergerakan harga di atas kondisi normal misalnya daging sapi. Di sejumlah pasar tradisional harganya menjadi Rp57.000,00 per kilogram, dibandingkan harga pekan sebelumnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009