Roma (ANTARA News/RIA Novosti-OANA) - Perdana Menteri Italia, Silvio Berlusconi, menyatakan solidaritasnya kepada Paus Benediktus XVI yang diserang oleh seorang wanita Swiss, di St. Peter`s Basilica pada saat pelayanan Malam Natal.
Susanna Maiolo, 25 tahun, menyerang Paus Benedictus XVI dan memukulnya jatuh saat dia memimpin prosesi tradisi Malam Natal ke altar.
Dia menyerobot jubah kepausan yang berwarna putih keemasan dekat bagian leher, yang membuat Paus jatuh ke lantai.
Paus mengalami cedera pada giginya dan terus melanjutkan misa, namun tampak sedikit marah dan lelah sepanjang pelayanan tersebut.
Wanita itu dibawa ke rumah sakit dan didiagnosa mengalami gangguan mental.
Berlusconi mengatakan dalam wawancara per telepon dengan saluran televisi RAI Uno bahwa dia menyatakan harapan terbaik bukan hanya dari dirinya, tapi juga dari pemerintah dan semua rakyat Italia, kepada Paus yang berusia 82 tahun itu.
Berlusconi, 73 tahun, juga keluar dari Rumah Sakit San Raffaele, di Milan, pekan lalu setelah sembuh dari suatu serangan belum lama ini yang dilakukan oleh seorang pria sakit jiwa.
Perdana menteri itu cedera pada hidungnya dan dua giginya rontok setelah pria tersebut menyerangnya dengan patung cendera mata di Kathedral Milan, saat dia menyalami pengunjung dan menandatangani buku tanda tangan setelah menyampaikan pidato.
Berlusconi mengatakan kepada RAI Uno bahwa dia kini merasa `baik` dan `telah mulai makan dengan makanan normal.` Dia menambahkan bahwa dia berencana akan kembali melaksanakan tugasnya 7 Januari.
Dalam jajak pendapat umum, Berlusconi meraih dukungan 67 persen dari rakyat Italia, yang menganggap dia masih kuat dalam posisinya dalam melanjutkan kebijakan-kebijakan.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009