"Tugas yang dilakukan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) memang menuai banyak sukses, tapi masih juga menyisakan empat persoalan yang harus dituntaskan," katanya pada acara puncak renungan lima tahun tsunami di Banda Aceh, Sabtu.
Puncak acara renungan lima tahun tsunami yang dipusatkan di komplek pelabuhan Ulee Lhue, Kota Banda Aceh itu dihadiri Wapres Boediono dan sejumlah pejabat negara serta para perwakilan negara sahabat.
Gempa berkekuatan 8,9 pada Skala Richter (SR) yang disertai tsunami, 26 Desember 2004 mengakibatkan tidak kurang dari 200 ribu penduduk sejumlah kabupaten/kota di Aceh meninggal dunia dan hilang.
Irwandi Yusuf, menyebutkan empat persoalan yang harus dituntaskan, pertama adalah pembangunan infrastruktur strategis seperti jalan/jembatan nasional lintas barat selatan, lintas tengah, jalan provinsi dan kabupaten dengan total panjangnya sekitar 1.160 kilometer.
Kedua, pengembangan ekonomi strategis dan ketenagakerjaan. Ketiga, pembangunan sosial kemasyarakatan dan kelembagaan dan keempat adalah kegiatan pendukung lainnya.
"Kedepan tantangan yang kita hadapi sangat beragam, namun tantangan tersebut akan bisa kita hadapi dengan semangat kebersamaan dan kerja sama yang baik," kata gubernur.
Bencana tsunami telah mempersaudarakan umat manusia di muka bumi melalui rasa solidaritas kemanusiaan. "Tsunami itu pula yang mempercepat langkah setiap pihak untuk menuju meja perundingan dan mengakhiri konflik Aceh," katanya menambahkan.
Tsunami juga telah melahirkan kesadaran umat manusia untuk membantu "membangun kembali Aceh" dari keterpurukan dan kehancuran melalui proses rehabilitasi dan rekonstruksi selama empat tahun (2005-2009, kata gubernur.
Pembangunan kembali Aceh pascatsunami, tambahnya, tidak terlepas dari partisipasi pemerintah pusat dan juga lembaga dan negara donor serta badan-badan PBB.
"Perhatian masyarakat nasional dan internasional selama lima tahun tersebut, telah menghasilkan berbagai kemajuan dan mendorong masyarakat Aceh untuk bangkit kembali pascatsunami itu," kata dia.
Gubernur Irwandi Yusuf merincikan sejumlah capaian selama lima tahun proses rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pascatsunami, antara lain telah dibangun sebanyak 124.454 unit rumah permanen, sepanjang 3.005 kilometer jalan dan 226 unit jembatan.
Selanjutnya, telah dibangun sebanyak 1.450 unit gedung sekolah, 979 unit kantor pemerintah, tercatat 12 unit bandara, 20 unit pelabuhan laut dan seluas 103.273 hektare tanah pertanian.
Khusus untuk tanah pertanian, Irwandi menjelaskan kini telah dimanfaatkan guna menunjang pertumbuhan perekonomian masyarakat di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.
(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009