Banda Aceh (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres) Boediono bersama sejumlah pejabat negara dipastikan menghadiri "Thausyiah peringatan lima tahun musibah tsunami" yang digelar di Kota Banda Aceh, 26 Desember 2009.

Kepala Badan Kesinambungan Rekonstruksi Aceh (BKRA) Iskandar di Banda Aceh Jumat menjelaskan, Wapres bersama rombongan diperkirakan tiba di bandara internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang, Sabtu pagi sekitar pukul 09.15 WIB.

Di Bandara SIM, Wapres akan disambut dengan upacara adat Aceh yakni "Peusijuek" (tepungtawari) oleh tokoh adat dan ulama serta masyarakat di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.

Kemudian, Wapres akan berkunjung ke makam massal para "syuhada" korban tsunami di kawasan Lambaro, Aceh Besar atau sekitar 12 kilometer dari pusat Kota Banda Aceh.

Di kuburan massal tersebut dikebumikan tidak kurang dari 100 ribu korban tsunami dimakamkan di komplek makam massal Lambaro yang setiap tamu datang melintasi kawasan tersebut.

Selama sehari di ibukota provinsi berpenduduk sekitar 4,6 juta jiwa itu, Wapres akan mengikuti "Tausyiah" bersama ribuan masyarakat dan pelajar serta tokoh ulama yang digelar di komplek pelabuhan penyeberangan Ulee Lhue, Kota Banda Aceh.

Komplek pelabuhan penyeberangan Ulee Lhue, merupakan salah satu kawasan yang hancur diterjang tsunami, namun kini telah dibangun permanen pihak donor dan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Aceh-Nias yang dilengkapi berbagai fasilitas publik.

Renungan lima tahun pascamusibah yang mengakibatkan sekitar 250 ribu jiwa penduduk Aceh meninggal dunia itu, Wapres dan sejumlah pejabat negara juga akan mengikuti doa dan zikir bersama masyarakat daerah tersebut.

Wapres juga dijadualkan berdialog dengan siswa SMA negeri-VI Lamjabat. Lamjabat juga salah satu desa yang hancur akibat tsunami lima tahun silam.

Iskandar menjelaskan, agenda lain Wapres selama di Banda Aceh yakni menyaksikan pameran foto yang digelar di Museum Tsunami di kawasan lapangan Blang Padang.

Sebelum bertolak ke Jakarta, Wapres dijadualkan melaksanakan shalat di Masjid Raya Baiturrahman kota Banda Aceh yang berpenduduk sekitar 230 ribu jiwa itu.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009