La Dea memimpin 1-0 sampai menit ke-90 saat melawan PSG, namun mereka kemasukan dua gol pada fase akhir pertandingan untuk takluk 1-2.
Baca juga: PSG hentikan lakon upik abu Atalanta lewat kemenangan dramatis
"Di ruang ganti, tepat sesaat setelah pertandingan, muncullah rasa sakit yang paling buruk," kata pemain Belanda itu kepada Voetbal International.
"Semua orang menyadari betapa dekatnya kami (untuk lolos ke semifinal). Saya berusaha untuk tidak memikirkannya pada beberapa hari setelahnya, namun itu sulit saat semua orang yang Anda temui mengungkitnya."
"Hal itu terlintas di benak saya, betapa indahnya seandainya itu (lolos ke semifinal) dapat terjadi, namun menurut saya, kami boleh bangga dengan musim yang telah dilalui," tambahnya.
Baca juga: Gasperini sebut detil kecil jadi pembeda Atalanta dan PSG
Sayangnya meski merasa senang dengan penampilannya di Atalanta yang mengontraknya sampai 2022, Hateboer telah membidik petualangan lain di luar klub kota Bergamo itu.
"Menurut saya akan menarik bagi saya untuk merasakan kompetisi yang berbeda. Saya percaya, saya mungkin telah mencapai sesuatu yang saya mampu bersama Atalanta," paparnya.
Hateboer didatangkan Atalanta dari Groningen pada 2017 dengan biaya transfer 300.000 euro. Selain turut andil membawa Atalanta ke perempat final Liga Champions, ia juga berkontribusi membawa La Dea finis di peringkat ketiga Liga Italia.
"Saya sekarang telah berusia 26 tahun dan sebagai pesepak bola durasi karier saya terbatas. Sekarang adalah saat yang tepat untuk langkah berikutnya," tutur Hateboer.
Baca juga: Lyon kubur mimpi City juara Liga Champions
Baca juga: Lima catatan setelah Bayern permalukan Barcelona
Baca juga: Leipzig pukul Atletico Madrid 2-1 demi capai semifinal Liga Champions
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2020