Meskipun rakyat terdiri dari berbagai suku, agama, bahasa, dan tersebar di ribuan pulau dari Sabang sampai Merauke, dari Talaud hingga Rote namun mereka tetap mengedepankan Indonesia

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengingatkan bahwa Indonesia bisa berumur panjang karena rakyat lebih mengedepankan persatuan dan kesatuan bangsa meskipun masyarakat terdiri dari beragam suku, agama, dan bahasa.

Jazilul berharap seluruh rakyat mensyukuri kemerdekaan yang diperoleh bangsa Indonesia karena tanpa kemerdekaan, Indonesia tidak bisa menjadi bangsa yang besar dan dihormati bangsa yang lain.

"Meskipun rakyat terdiri dari berbagai suku, agama, bahasa, dan tersebar di ribuan pulau dari Sabang sampai Merauke, dari Talaud hingga Rote namun mereka tetap mengedepankan Indonesia," kata Jazilul dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Baca juga: Presiden Jokowi puji respons cepat DPD tangani persoalan daerah

Hal itu menurut dia harus dipertahankan dan dirawat sehingga MPR terus melakukan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yaitu Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, di seluruh penjuru nusantara.

Politisi PKB itu menilai, apabila rakyat sudah mengedepankan dan mengorbangkan jiwa raga kepada bangsa dan negara, maka pemerintah juga harus serius mewujudkan cita-cita leluhur para pendiri bangsa seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

"Pemerintah harus mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia," ujarnya.

Karena itu dirinya mendorong agar pemerintah memperhatikan kehidupan masyarakat di berbagai tempat yang ada, dan potensi-potensi yang ada di masyarakat terutama yang berada di wilayah pedesaan, daerah kepulauan, dan pesisir, perlu diseriusi dan dikembangkan.

Menurut dia, selama ini masyarakat di wilayah pedesaan, daerah kepulauan, dan pesisir kurang mendapat sentuhan padahal potensi di wilayah tersebut sangat melimpah.

Baca juga: MPR: HUT RI momentum kembangkan potensi di berbagai wilayah

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020